Kesan Baca Novel DIlan 1990 - Part 1
sumber gambar : gramedia.comSelesai baca novel Dilan 1990, baru baca 4 judul awal. Ini novel yang direkomendasikan oleh Devi, padahal ku gaada ketertarikan sama sekali pada novel ini. tapi karena Devi bilang ini bukan novel yang biasa dan aku tau dia selalu kritis dan pilihannya selalu oke. So, aku coba memutuskan utuk membaca novel karya-nya Pidi Baiw ini.
Cerita masih seputar perkenalan para tokoh. Tokoh utama, Milea yang baru pindah dari Jakarta ke Bandung karena Ayahnya yang dipindahtugaskan kedaerah sana. Ayahnya seorang militer. Akhirnya Milea, Ayah, Ibu, adik dan barang-barangnya pun dipindahkan ke rumah neneknya, dimana neneknya tinggal sendirian selepas meninggalnya kakek yang diceritakan meninggal juga sebulan sebelum kepindahannya. Nenek tersebut neneknya Milea dari Ibu-nya yang merupakan anak tunggal. Akhirnya Milea pun pindah ke sebuah SMA negeri di Bandung, tepatnua di kelas 2 Biologi 1. Kemudian diceritakan pertemuan pertama Milea dengan Dilan yang menyatakan dirinya 'sang peramal' kepada Milea saat pertama kali bertemu alih-alih berkenalan dan memperkenalkan dirinya. Dia juga sudah tahu nama Milea. Entah dari mana.
Selanjutnya diceritakan tokoh-tokoh disekitar Milea, termasuk warung Ibu Eem yang 'katanya' jadi tempat nongkrongnya geng motor dimana Dilan termasuk didalamnya.
Diceritakan juga tentang Dilan yang ramalan pertamanya gagal, karena Milea tidak jadi pergi ke kantin. Untuk pertama kalinya, Milea tersenyum ketika Dilan memberikan 'surat undangan' di rumahnya yang membuktikan bahwa ramalan kedua-nya kali ini tepat. Oh, iya, karena kepindahan Milea ke Bandung, dirinya tengah menjalani LDR dengan Beni yang berada di Jakarta.
Lalu diceritakan juga momen pertama Milea bertelepon dengan dilan untuk pertama kalinya.
Kesan aku :
Gimana ya, sebenarnya cerita biasa. Aku bacanya masih merasa klise. Belum ada hal yang menurut aku bikin menarik dari sosok Dilan. Ada deng. Satu. Cara dia pdkt ama milea. Tertarik karena bikin aku ketawa-ketawa sendiri pas baca tanpa sadar. Sampai bab 4 ini, aku ga merasa kalau Dilan ini sosok cowok yang bisa diidolakan seperti yang tirto.id bilang di salah satu postingannya. Gatau juga kalu nanti pas aku selesai baca novelnya. We will see...
16 Februari 2018
1.36 pm
Comments
Post a Comment