Catatan 18 November 2021

Visi ku kedepan sekarang cuma satu. Masuk ke surga bersama keluargaku 😭.
Misiku adalah bersyukur sebanyak-banyaknya dan berbuat baik sebisanya, setiap hari, selama aku masih hidup, baik itu baik kepada diri sendiri, orangtua, keluarga bahkan kalau bisa untuk orang lain.

Dari kecil tuh aku selalu merasa bersyukur,  adaaa saja tambahan keluarga yang selalu hadir di setiap tahunnya. Itu terlihat dari setiap kumpul keluarga dikala lebaran idul fitri dan idul adha, baik itu dari leluarga besar mamah ataupun bapak. MasyaAllah. Pikirku.

Pikiran itu mulai menghilang hingga sekitar 2018 lalu. Di sepertiga awal tahun, tepatnya bulan Maret Kakek dari Bapak meninggal disusul 3 bulan kemudian sekitar bulan Juni, abah yang merupakan kakek dari mamah turut meninggal. Disamping itu, tahun itu adalah masa krisis bagiku. Mentalku sangat diuji semenjak tahun itu.
Beberapa bulan setelah itu, bibi ku sakit adik bungsi dari mamah, kemudian setahun kemudian pergi menyusul abah. Di setahun itu, bibi sering bolak-balik masuk rumah sakit, termasuk kadang juga aku yang menemaninya.

Ditahun tahun itu, keimananku terasa sangat lemah sekali, bukan hanya karena keadaan keluarga, tapi lebih katena permasalahan mentalku.

Aku bahkan sempat beberapa kali merasa ingin menghilang. Aku selalu merasa yang seharusnya duluan pergi itu bukan mereka, melainkan aku.

Entahlah.
Semenjak saat itu, rasanya setiap tahun meski ada yang selalu bertambah, akan ada saja yang berkurang.

Akhir-akhir ini, aku baru sadar sebenarnya Allah swt mungkin sedang mengingatkanku berkat ujian-ujian itu. Mengingatkan bahwa hidup itu benar sementara adanya..tidak ada yang kekal. Yang abadi hanya akhirat.

Oleh karena itu, sekarang hanya satu tujuanku. Surga. Aku ingin memasuki mereka bersama keluargaku, berkumpul bersama kakek, abah, nenek, emao, bapak, mamah, adik, sepupu, paman bibi, keponakanku lainnya di surga nanti.

Hanya itu...
Cukup itu.
Apa yang telah dan akan terjadi padaku dan keluargaku, aku percaya itu adalah pemberian terbaik bagi tuhan untukku.

Aku ga peduli, orang lain bilang apa..cukuplah allah untukku.
Postingan uang menurut kalian selalu terlihat bahagia.
Dari diriki sendiri, aku belajar bajwa, setiap orang memiliki permasalahannya tersendiri yang harus dihadapi. Permasalahan setiap orang mungkin berbeda begitu pula kadar tingkatannya menurit orang lain, tapi kadarnya sama beratnya bagi setiap orang itu. Kita tidak bisa bahkan tidal boleh menjudge permasalahan orang lain seenaknya. Karena setiap orang memiliki mental yang berbeda-beda juga, dan kita tidak boleh men-judgenya.

Akhir-akhir ini, selalu ada saja undangan yang masuk setiap minggunya. Hal itu, rasanya membuat keluarga ku, utamanya bibiku yang selalu mengaitkanku dengan jodoh. Isunya selaalu itu. Heran. Tapi ya udahlah namanya juga bibi, dia juga pasti ingin aku bahagia.

Ditambah alhir-akhir ini pun, di explore ig ada saja postingan mengenai pernikahan.

Oleh karena itu, aku pun dalam setiap doa baru baru ini ikut berdoa tentang jodohku.
Tapi dibanding itu, dobanding dojosohkan, inginnya biar jodoh saja yang mendekat apabila itu memang benar jodohku, yang terbaik menurut tuhan. Jodoh yang bisa lebih mendekatkankunpad aAllah SWT, yang bisa membuatku masuk kedalam syurga nya. 
Kalau sudah waktunya, insyaallah nanti akan datang juga. Meski itu entah jodoh berupa manusia atau kematian duluan yang menghampiriku. Lillahi taala, aku hanya bisa berserah kepada-Nya.

Comments

Popular Posts