FIKIH NIKAH #1 : Pensyariatan Nikah dan Kriteria Istri

 

FIKIH NIKAH #1 : Pensyariatan Nikah dan Kriteria Istri


(Ustadz Raehanul Bahraen - Indonesia Bertauhid)

Link youtube


Kitabun nikah

Menikah merupakan sunnah dari para nabi dan rasul

"Kami utus setiap Rasul dan kami jadikan setiap rasul itu ada istri-istri (zaujan) dan anak keturunan."

Insya Allah semuanya semangat melaksanakan sunnah ini ya. Di zaman sekarang mungkin masalahnya jodohnya aja. Semoga dimudahkan bagi para jomblo segera mendapatkannya.

Dalam hadis wahai para pemuda manis barangsiapa bagi kalian yang minkumul ba'ah (mampu). Ba'ah ini ada dua penjelasan ulama, (1) kemampuan jima'; (2) kemampuan memberikan nafkah. Tetapi pendapat terkuat adalah ba'ah itu kemampuan memberikan nafkah.

Kenapa?

Karena pemuda pasti sudah punya kemampuan jima', sehingga al-ba'ah ini adalah salah satu pertimbangan paling utama menikah. Jadi seorang pemuda/laki-laki yang mau menikah harus punya ba'ah/ kemampuan memberikan nafkah kepada istrinya, tidak boleh sembarangan menikah. Tidak punya ba'ah tapi asal-asalan menikah, asal-asalan poligami. Jangan sampai terlalu takut nggak punya (ba'ah), tetapi jangan sampai juga meremehkan sekali (ba'ah) ini cukup penting.

Kemampuan memberikan nafkah tidak harus punya pekerjaan tetap, tetapi tetap bekerja, tetap bertanggung jawab.

"Maka hendaknya menikah..." jadi hukum asalnya segera menikah

"...menundukkan pandangan.." setelah menikah memang sangat terasa lebih menundukkan pandangan.

"... dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang tidak mampu hendaknya dia berpuasa"

Jadi kalau tidak mampu (untuk menikah) ya berpuasa karena ini cukup membantu, hanya saja di zaman ini bisa jadi karena begitu besarnya fitnah ujian sosial media, kadang puasa nggak cukup, siangnya puasa tapi malamnya ketika buka puasa malah begadang. Jadi di zaman sekarang tetap saja harus segera menikah dan semoga dimudah.

"...karena puasa itu wija (perisai).."  secara bahasa wija itu artinya menghancurkan kemaluan, jadi dipecah atau dihancurkan syahwatnya, tapi terjemah yang bagus wija adalah sebagai perisai.

Di zaman ini begitu besar ujian fitnah sosial media, kalau para Ikhwan mungkin ujian pemandangan, kalau akhwat ujian dalam chatting, diperhatikan lewat sosial media, lewat DM, lewat PM, diperhatikan, diberikan kasih sayang ini membuat klepek-klepek, jadi nggak kuat Pengen segera nikah, pengen romantis.

KRITERIA ISTRI

"Wanita dinikahi karena 4 sebab, pertama karena kaya, kedua karena nasabnya, ketiga wajah/ karena cantiknya, karena agamanya. Pilihlah yang bagus agamanya, maka akan berdebu tangan kananmu."

atau di hadits yang lain, saribat artinya beruntung. Ini ungkapan dalam bahasa Arab yang menunjukkan bahwasanya terjemah intinya kalian akan beruntung.

Jadi tips memilih wanita memang penting harta apalagi kecantikan sangat penting, tetapi sangat penting lagi seagama dan hendaknya yang sekufu.

Dan intinya,

"agama ini harga mati"

Agama ini mencakup agamanya dan akhlaknya. Agama yang nomor satu, karena semuanya akan sirna, kecantikan paling sampai umur 40 bertahan, dan kebanyakan rumah tangga cerai atau rusak karena suaminya tidak salat atau tidak beragama. Jadi intinya kalau ingin memilih (pasangan) yang benar, ya konsultasikan kepada ahlinya, kepada Ustadz, kepada orang-orang soleh, supaya kita banyak terpengaruh dengan agama.

Hadis ini menunjukkan perempuan, begitu juga dengan laki-laki. Kalau mau dipilih karena hartanya, nasabnya, gantengnya, pilih agama sama akhlak.

Bahkan ada hadits khusus yang menekankan agama dan akhlaknya.

1) "Hendaklah pilih yang beragama"

Ini yang paling utama, harga mati. Jadi sebelum memilih jangan sampai tertipu dulu dengan gantengnya kerennya atau kata-kata romantisnya, begitu juga laki-laki jangan semata-mata cantiknya saja, nanti rugi.

Betapa banyak perempuan menikahi laki-laki yang kaya, tapi cerai, dicampakkan, tidak dipedulikan. Betapa banyak demikian juga laki-laki yang pilih cantiknya saja, tetapi diceraikan juga. Banyak publik figure yang cantik, tetapi cerai, selingkuh.

2) Pokoknya agama dan akhlak, kemudian juga kita pilih hasab, pilih yang punya silsilah keturunan yang baik..

Kenapa? Karena secara umum kalau keluarganya bagus Insya Allah dia dididik dengan agama dan akhlak yang bagus. Makanya sangat penting pilih keluarga. Akhlak dan agama tercerminkan dalam keluarga.

3) Perempuan yang sabar, penyayang, lembut, nggak gampang ngambek, nggak judes

Terutama untuk anak-anak nanti, dia enggak gampang judes, enggak gampang main bentak, (harus yang) lembut dan sabar

4) Punya banyak anak / subur

Kita disunahkan punya banyak anak, disunnahkan juga mendidik dengan baim. Bagaimana cara tahu perempuan tersebut subur atau bisa punya banyak anak?

Para ulama menjelaskan kita (bisa) melihat dari silsilah keluarga, dari orang tuanya. Kalau dia punya bibi, ibu perempuan ini anaknya banyak, berarti dia subur.

Comments

Popular Posts