Puasa bagi Penderita Maag dan Gerd
Healty talk #2 Edisi Ramadhan yang bertema "PUASA BAGI PENDERITA MAAG DAN GERD"
oleh Amalia Gandasari, S.Tr.Keb.Bdn
PUASA BAGI PENDERITA MAAG DAN GERD
Seperti yang kita tau bahwa puasa Ramadhan adalah puasa yang dilakukan pada bulan Ramadhan yang dilakukan selama 29-30 hari, prosesnya yaitu kita belajar untuk menahan lapar, dahaga, emosi, serta nafsu duniawi dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Di Indonesia sendiri puasa dilakukan sekitar 12-14 jam. Puasa memiliki banyak manfaat dari sisi medis, diantaranya seperti dapat mengontrol kadar gula dalam darah, meningkatkan kesehatan jantung, menurunkan berat badan serta tubuh akan melakukan proses pembersihan yang mana sel-sel yang telah rusak dapat diperbaharui kembali.
Dengan datangnya bulan Ramadhan, sebagian besar penderita maag dan gerd pasti ragu-ragu dan bertanya-tanya apakah mereka diperbolehkan untuk melakukan puasa. Pasalnya mereka pasti khawatir jika maag dan asam lambungnya akan kambuh.
Sebelumnya, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu maag dan gerd
APA ITU MAAG DAN GERD?
Mungkin sekilas maag dan gerd hampir sama, tapi 2 jenis penyakit ini memiliki perbedaan
Maag atau yang biasa disebut gastritis adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada dinding lambung, terutama pada selaput lendir lambung. Maag bisa disebabkan karena bakteri
Sedangkan GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease merupakan suatu kondisi gangguan saluran pencernaan di mana isi lambung mengalami refluks secara berulang ke dalam esofagus
PENYEBAB MAAG DAN GERD
Kemudian apa yang menyebabkan maag dan gerd?
Pada umumnya, masyarakat luas beranggapan bahwa maag dapat disebabkan karena terlambat atau menunda jam untuk makan. Sebenarnya maag sendiri tidak hanya diakibatkan oleh hal tersebut, tetapi maag juga bisa disebabkan karena stress yang berlebihan, mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol dan minuman tinggi kafein (contohnya kopi), meminum obat-obatan tertentu (contohnya aspirin), penyakit autoimun, infeksi bakteri. Hal tersebut dapat membuat dinding lambung mengalami peradangan.
Lalu GERD sendiri disebabkan oleh mengerutnya otot kerongkongan bagian bawah. Asam lambung menjadi mudah naik. Faktor pemicunya bisa disebabkan karena makan terlalu banyak, rebahan atau langsung tidur setelah makan, meminum obat yang memiliki efek samping jantung berdebar
GEJALA MAAG DAN GERD
Maag dan gerd memang menimbulkan rasa nyeri pada perut, namun 2 gejala ini memiliki perbedaan
Tanda-tanda yang sering dirasakan oleh penderita maag adalah hilang selera untuk makan, perut kembung, tinja berwarna gelap, nyeri ulu hati, merasa mual hingga muntah dan bila gejala sudah parah penderita bisa muntah darah.
Sedangkan penderita GERD, sering merasakan gejala seperti jantung berdebar-debar, nyeri di dada, merasa panas pada kerongkongan, sakit tenggorokan dan mual hingga muntah.
Walaupun GERD adalah penyakit yang berhubungan dengan asam lambung, gejalanya berbeda dengan maag. Apabila maag tidak dicegah dan ditangani dengan benar akan berdampak pada GERD.
PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN MAAG DAN GERD
Maag dan gerd adalah 2 penyakit dengan gejala yang berbeda, namun obat-obatan yang diberikan oleh dokter memiliki kesamaan untuk diminum. Beberapa diantaranya adalah antibiotik, fungsinya untuk membunuh bakteri. Kemudian ada antasida yang berfungsi untuk menetralkan asam lambung dan histamin yang berfungsi untuk mengurangi produksi asam lambung
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk maag dan gerd diantaranya adalah :
1. Menerapkan pola hidup sehat, mengelola stress, tetap makan makanan yang bergizi, banyak minum air putih serta istirahat yang cukup
2. Tidak rebahan atau tidur setelah makan
3. Makan tidak terlalu banyak, terapkan pola makan sedikit tapi sering
4. Tidak makan makanan yang pedas dan asam
5. Tidak minum minuman yang mengandung alkohol dan kafein tinggi seperti kopi, hindari juga minuman yang berasa kecut
Penderita Maag dan Gerd Apakah Aman Jika Berpuasa?
AFaktanya, dalam segi medis manfaat yang di dapat dari puasa adalah sebagai berikut :
1. Menurunkan risiko kenaikan asam lambung
Puasa dapat meringankan sekresi asam lambung, sehingga luka yang ditimbulkan dari asam lambung akan berkurang pada dinding lambung.
2. Mengurangi gerakan pada lambung dan usus
Orang-orang yang berpuasa pada saat bulan Ramadhan hanya makan pada saat sahur (pagi) dan berbuka (malam). Berkurangnya waktu makan dapat menurunkan pergerakan pada lambung dan usus. Hal tersebut secara tidak langsung dapat mengurangi kemungkinan terjadinya gesekan yang menimbulkan luka pada dinding lambung. Oleh karena itu lambung dan usus dapat beristirahat.
3. Meredakan stress
Salah satu penyebab kenaikan asam lambung adalah mudah stress. Dengan berpuasa, seseorang yang mengalami stress selama beberapa jam perutnya akan kosong sehingga pikiran teralihkan dan hanya akan terfokus pada lapar dan haus
Penderita maag dan gerd sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter, apakah penderita membutuhkan terapi maupun obat untuk mengurangi gejala maag dan gerd. Dikhawatirkan jika tetap berpuasa penyakit pada penderitanya sudah parah akan menimbulkan komplikasi yang akan semakin memperparah keadaan maag dan gerd
Jadi, penderita maag dan gerd tetap aman jika ingin melakukan puasa di bulan Ramadhan dengan prosedur dan anjuran yang benar
Pada saat melakukan puasa, peningkatan asam lambung hanya akan terjadi pada minggu awal puasa saja. Memasuki minggu kedua, asam lambung akan kembali normal. Saat berpuasa kadar hormon gastrin dalam tubuh dapat membantu menurunkan asam lambung. Yang perlu dihindari penderita maag dan gerd pada saat puasa adalah menghindari makan yang berlebihan pada saat sahur dan buka puasa.
Nah, ada beberapa tips yang bisa dilakukan oleh penderita maag dan gerd selama berpuasa
1. Menerapkan konsep isi piringku. Secara umum, isi piringku menggambarkan porsi makan yang akan dikonsumsi dalam satu piring, porsinya terdiri dari 50 persen buah serta sayuran, dan sisanya adalah karbohidrat dan protein.
2. Makan secukupnya saat sahur dan berbuka puasa. Usahakan jangan makan terlalu banyak saat sahur. Saat berbuka puasa, awali makan dengan makan makanan ringan, setelah itu barulah makan makanan yang berat
3. Hindari makanan dan minumam yang dapat memicu sakit maag dan gerd. Seperti yang tadi sudah disebutkan, hindari makanan yang pedas dan asam serta hindari minuman seperti kopi dan yang berasa kecut
Comments
Post a Comment