Wanita Akhir Zaman dan Fenomenanya
KAJIAN ONLINE di FOS 03
"Wanita Akhir Zaman dan Fenomenanya"
📅 21 Januari 2024
⏰ 19.30 - 21.00 WIB
🏡 Room Kajian FOS3
🧕 Muwajjih : Bunda Enchi
LINK AUDIO
https://drive.google.com/drive/folders/172CnVTe-aFxN9QKRsHvUZtxp5Bo3yHVD
°°°°
Atas Nama Cinta Mereka Berzina
Karena sekarang banyak yang tertipu oleh setan; zina dibilang cinta. Bahkan zina dianggap biasa; sekadar kemaluan bertemu kemaluan.
Subhanallah! La hawla wala quwwata illa billah!!
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنَ الزِّنَا، أَدْرَكَ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ، فَزِنَا العَيْنِ النَّظَرُ، وَزِنَا اللِّسَانِ المَنْطِقُ، والقلب تَمَنَّى وَتَشْتَهِي، وَالفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ كُلَّهُ وَيُكَذِّبُهُ
“Sesungguhnya Allah menetapkan jatah zina untuk setiap manusia. Dia akan mendapatkannya dan tidak bisa dihindari: zina mata dengan melihat, zina lisan dengan ucapan, zina hati dengan membayangkan dan gejolak syahwat, sedangkan kemaluan membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nah, kalau belum halal dalam ikatan nikah, jangan pandang-pandangan dulu. Jangan pegang-pegang dulu. Jangan belai-belai dulu. Dekat-dekat bisa berujung syahwat. Bahaya!
Allah telah mengingatkan hamba-Nya dengan keras tentang hal ini,
وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً
“Dan jangan dekati zina! Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’:32)
Berhubungan badan bagaikan keledai
Betapa hinanya orang yang berzina. Mari kita simak bagaimana julukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mereka.
Shahabat Abu Malik Al-Asy’ari radhiyallahu ’anhu menyampaikan bahwa dia mendengar Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
ليكونن من أمتي أقوام يستحلون الحر و الحرير
”Akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina dan sutera.”
Pada akhir zaman, setelah tidak ada lagi kaum mukminin, yang tersisa adalah seburuk-buruk manusia. Mereka saling melakukan hubungan badan bagaikan keledai, sebagaimana dijelaskan dalam hadits An-Nawwas radhiyallahu ’anhu,
ويبقى شرار الناس يَتَهَارَجُون فيها تهارُج الْحُمُر ، فعليهم تقوم الساعة
”Dan yang tersisa adalah seburuk-buruk manusia, mereka kawin di zaman itu bagaikan keledai, maka pada merekalah kiamat itu terjadi.’ ” (HR. Muslim)
Tantangan
Jika ada yang menantang Anda seperti ini: coba berbuatlah semau Anda, tidak perlu taat norma, tak usah patuh kepada agama. Nah, jatah setiap orang ‘kan cuma satu nyawa. Tidak lebih dari itu. Silakan Anda pilih sekarang:
1. Hidup taat aturan Allah, matinya insyaallah selamat.
2. Hidup bebas semaunya, matinya nanti “gambling”; tak jelas selamat atau sekarat.
Pasti Anda ingin selamat, ‘kan?
Lanjut baca: https://muslimah.or.id/5256-atas-nama-cinta-mereka-berzina.html
Penulis: Athirah Mustajab
°°°°
Cara Hikmah Mengikis Bid'ah
Saudariku, sungguh kita ini hidup di akhir zaman, dimana fitnah syahwat dan syubhat merajalela. Diantara fitnah (bencana) yang begitu keras menerpa umat adalah tersebarnya bid’ah di tengah kaum Muslimin. Sampai-sampai perkara bid’ah dianggap biasa bahkan dianggap sebagai bagian dari syariat.
Rasulullah telah memberi peringatan
Sungguh ini telah dikabarkan oleh Rasulullah, bahwa sepeninggal beliau akan banyak muncul berbagai kebid’ahan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِى فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, tetap mendengar dan ta’at kepada pemimpin walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari Habasyah. Karena barangsiapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku nanti, dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian untuk berpegang pada sunnah-ku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang mereka itu telah diberi petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian. Jauhilah dengan perkara (agama) yang diada-adakan karena setiap perkara (agama) yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. At Tirmidzi no. 2676. ia berkata: “hadits ini hasan shahih”)
Beliau juga bersabda:
أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لأُنَاوِلَهُمُ اخْتُلِجُوا دُونِى فَأَقُولُ أَىْ رَبِّ أَصْحَابِى . يَقُولُ لاَ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
“Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Lalu ditampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku’. Allah berfirman, ‘Engkau tidak tahu (bid’ah) yang mereka ada-adakan sepeninggalmu’“ (HR. Bukhari no. 6576, 7049).
Bagai memegang bara api
Namun di zaman penuh fitnah ini, menjauhi dan mengingkari kebid’ahan semakin berat. Pelaku bid’ah disenangi, sedangkan yang memperingatkan dari bid’ah akan dimusuhi. Sungguh berat bagaikan memegang bara api. Rasulullah Shallallahu‘alaihi wasallam bersabda
يَأْتِيْ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيْهِمْ عَلَى دِيْنِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الجَمْرِ
“Akan tiba suatu zaman bagi manusia, barnagsiapa di antara mereka yang bersabar berpegang teguh pada agamanya, ia ibarat menggenggam bara api” (HR. At Tirmidzi 2260, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan At Tirmidzi).
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/6127-salah-satu-cara-hikmah-mengikis-bidah.html
Penulis: Ust. Yulian Purnama
°°°°
Mengimani Akan Munculnya Dajjal
Dalam kitab Syarhus sunnah, Imam al-Barbahari rahimahullah mengatakan, “(Di antara akidah ahlussunnah adalah) beriman dengan adanya al-Masih ad-Dajjal.”
Syaikh Shalih al-Fauzan menjelaskan:
Di antara landasan akidah ahlussunnah wal jama’ah adalah mengimani adanya al-Masih ad-Dajjal. Dia adalah laki-laki dari keturunan Adam yang keluar di kalangan kaum Yahudi dan Yahudi menjadi pengikutnya. Dia adalah al-Mahdi yang dinanti kedatangannya oleh Yahudi. Yahudi mengklaim bahwa al-Mahdi mereka adalah al-Masih ad-Dajjal. Para pengikutnya menantikan kedatangan al-Mahdi yang tersembunyi dalam bangunan bawah tanah sebagaimana yang mereka katakan dari keturunan Husain radhiyallahu ‘anhu.
Ahlussunnah wal jama’ah menanti kedatangan al-Mahdi yang Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan tentangnya dalam hadis-hadis yang shahih dan maknanya mutawatir. Dia (al-Mahdi) adalah laki-laki dari ahlulbait Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dari keluarga Hasan bin Ali. Al-Mahdi keluar di akhir zaman. Kaum muslimin mematuhi al-Mahdi. Al-Mahdi berjihad di jalan Allah, menegakkan keadilan di bumi, shalat bersama kaum muslimin. Pada saat itu, al-Masih ad-Dajjal muncul. Kaum muslimin senantiasa berada dalam gangguan Dajal sampai turunnya Nabi Isa bin Maryam ‘alaihissalam. Al-Masih ada dua:
1. Al-Masih pemberi kesesatan, yaitu Dajal.
2. Al-Masih pemberi petunjuk, yaitu Isa bin Maryam ‘alaihish shalatu wa sallam.
Al-Masih ad-Dajjal dinamai dengan al-Masih karena cepatnya ia berjalan di muka bumi. Karena sesungguhnya Allah menjadikan baginya sebagian sebab-sebab yang memungkinkan baginya untuk berjalan cepat di muka bumi, untuk mengganggu, sebagai sebab terjadinya keburukan dan fitnah. Dan dia dinamai dengan Dajal dari kata “Dajal” (dusta) dan dia berdusta. Bahwasanya Dajal, dia adalah orang yang menyampaikan kedustaan dan dia berdusta. Bahwasanya dia adalah pendusta, sampai-sampai ia mengaku bahwasanya ia adalah Allah. Manusia terfitnah karena hal ini, kecuali orang-orang yang Allah beri petunjuk. Bersamanya terdapat surga dan neraka.
Dajal memiliki mukjizat-mukjizat. Mukjizat-mukjizat tersebut adalah dari setan, bukan merupakan karamah. Allah menjadikan Dajal dengan tangan-Nya untuk menjadi fitnah dan ujian bagi hamba. Bahayanya sangat berat, untuk itu para Nabi waspada darinya. Di antara para Nabi yang paling waspada adalah Nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau memerintahkan kita untuk berlindung dari fitnah Dajal dalam shalat kita di saat tasyahud akhir. Pada saat itu, kita berlindung kepada Allah dari empat hal, yaitu azab neraka, azab kubur, fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah al-Masih ad-Dajjal.
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/11896-beriman-terhadap-munculnya-dajal.html
°°°°
Tanda Kiamat: Merebaknya Perzinaan
Di antara tanda-tanda kiamat yang telah nampak adalah merebaknya perzinaan dan banyak terjadi di tengah-tengah manusia.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan bahwa hal itu termasuk tanda-tanda kiamat.
Telah tetap dalam ash-Shahihain dari Anas radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((إن من أشراط الساعة (فذكر منها )ويظهر الزنا ))
‘Sesungguhnya di antara tanda-tanda kiamat adalah… (lalu beliau menyebutkan di antaranya:) dan merebaknya perzinaan’ ”
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, dia berkata, ”Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
’Akan datang kepada manusia beberapa tahun yang penuh dengan tipuan … (lalu beliau melanjutkan haditsnya, di dalamnya disebutkan:) dan menyebarnya perbuatan keji (zina).’ ” [Mustadrak al Hakim (IV/512)]
Yang lebih dahsyat dari itu adalah menganggap halal perbuatan zina. Telah tetap dalam ash-Shahih dari Abu Malik al Asy’ari radhiyallahu ’anhu bahwasanya dia mendengar Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda
ليكونن من أمتي أقوام يستحلون الحر و الحرير
”Akan ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan zina dan sutera”
Di akhir zaman setelah tidak ada lagi kaum mukminin, maka yang tersisa adalah seburuk-buruk manusia. Mereka saling melakukan hubungan intim bagaikan keledai, sebagaimana dijelaskan dalam hadits an-Nawwas radhiyallahu ’anhu
ويبقى شرار الناس يَتَهَارَجُون فيها تهارُج الْحُمُر ، فعليهم تقوم الساعة
”Dan yang tersisa adalah seburuk-buruk manusia, mereka melakukan hubungan intim di dalamnya bagaikan keledai, maka pada merekalah kiamat itu terjadi.’ ” (HR Muslim)
Diriwayatkan juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ’anhu, dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, beliau bersabda:
والذي نفسي بيده ، لا تفنى هذه الأمة حتى يقوم الرجل على المرأة فيفترشها في الطريق ، فيكون خيارهم يومئذ من يقول : لو واريتها خلف هذا الحائط
”Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak akan hancur umat ini hingga kaum pria mendatangi kaum wanita, lalu dia menggaulinya di jalan. Orang yang paling baik di antara mereka saat itu berkata, ’Seandainya engkau menutupinya di belakang tembok ini.’” [Diriwayatkan oleh Abu Ya’la. Al Haitsami berkata, ’dan perawinya adalah perawi yang ash-Shahih.” Lihat Maj’mauz Zawaa-id (VII/331)]
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/3464-tanda-kiamat-merebaknya-perzinaan.html
°°°°
Penyanyi Wanita
Salah satu hal yang sangat memilukan di zaman ini adalah merebaknya penyanyi wanita. Bahkan para wanita kaum Muslimin berlomba-lomba ingin menjadi penyanyi wanita. Padahal penyanyi wanita itu dicela oleh Allah dan Rasul-Nya.
Dari Sahl bin Sa’ad radhillahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
سَيَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ خَسْفٌ ، وَقَذْفٌ ، وَمَسْخٌ ” ، قِيلَ : وَمَتَى ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : ” إِذَا ظَهَرَتِ الْمَعَازِفُ وَالْقَيْنَاتُ ، وَاسْتُحِلَّتِ الْخَمْرُ
“Di akhir zaman nanti akan ada (peristiwa) di mana orang-orang ditenggelamkan (ke dalam bumi), dilempari batu dan diubah wajahnya menjadi buruk”.
Beliau ditanya, “Kapankah hal itu terjadi wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Ketika alat-alat musik dan para PENYANYI WANITA telah merajalela, serta khamr di anggap halal”.
(HR. Ath Thabrani dalam Mu’jam Al Kabir [5672], juga Ar Ruyani dalam Musnad-nya [1041], derajatnya hasan, bahkan dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib [3665])
Dari Abu Umamah Al Bahili radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
تبيتُ طائفةٌ من أمتي على أكلٍ وشربٍ ولهوٍ ولعِبٍ ثم يُصبحون قردةً وخنازيرَ فيبعثُ على أحياءٍ من أحيائِهم ريحٌ فتنسفُهم كما نسفَت مَن كان قبلَهم باستحلالِهم الخمورَ وضربِهم بالدُّفوفِ واتخاذِهم القَيناتِ
“Ada segolongan dari umatku yang tidur setelah makan, minum, melakukan lahwun (kesia-siaan) dan main-main. Kemudian mereka terbangun di pagi hari dalam keadaan sudah menjadi monyet dan babi. Kemudian dikirimkan angin kepada yang hidup di antara mereka, maka berhembuslah angin dahsyat kepada mereka, sebagaimana dihembuskan kepada orang-orang sebelum mereka yang menghalalkan khamr, memainkan duff (rebana) dan membayar PENYANYI WANITA untuk bernyanyi”
(HR. Ahmad no.22285, dishahihkan Al Albani dalam Tahrim Alatit Tharb no. 67).
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/11371-penyanyi-wanita.html
°°°°
Andakah Istri Shalihah Itu?
Istri shalihah, sebuah predikat mulia yang diimpikan setiap suami yang beriman kepada Allah Ta’ala dan hari Akhir. Demikian pula gelar ukhrawi ini idealnya menjadi obsesi setiap wanita. Untuk meraih figur mulia ini, salah satu kiat yang harus dilakukan seorang wanita adalah taat dan menghargai suaminya dalam rangka ketaatan pada Allah Ta’ala.
Menjadi wanita shalihah butuh keimanan kuat dan perjuangan berat, sebagaimana rekaman episode kehidupan shahabiyah yang semoga memotivasi para wanita agar tampil menjadi perhiasan dunia terindah.
Dalam hadits ‘Umar radhiyallahu ’anhu diceritakan: “Kami dari kalangan Quraisy biasa mengalahkan wanita-wanita kami ketika kami datang ke kota al-Madinah berjumpa dengan kaum al-Anshar. Tiba-tiba kami dapati mereka adalah kaum yang dikuasai oleh kaum wanita. Hampir-hampir saja wanita-wanita kami meniru kebiasaan wanita-wanita al-Anshar. Aku pernah membentak istriku, namun ia melawan. Aku menyalahkan perbuatannya yang melawan diriku. Istriku menjawab, “Mengapa engkau menyalahkan diriku yang melawan kepadamu? Demi Allah sesungguhnya istri-istri nabi pun melawan beliau. Sampai ada salah satu istri beliau yang meninggalkan sehari semalam.”
Pernyataan istriku itu sungguh membuat diriku terkejut. Akupun berkata, “Sungguh celaka wanita yang melakukan perbuatan seperti itu.” (HR. Al-Bukhari dalam Shahih-nya no. 5191)
Demikianlah dalam pergaulan suami istri dibutuhkan kesabaran ekstra. Mencari keridhaan pasangan agar romansa kehidupan pasutri harmonis lahir batin dunia akhirat butuh keimanan. Dan menahan emosi dan amarah ketika konflik melanda akan menjauhkan pengaruh dan bisikan setan. Bisa jadi problematika ketidaktaatan istri pada suaminya karena ia dipermainkan oleh setan sehingga nampak keburukan dan kelemahan suaminya. Istri shalihah harus menyandarkan harapan dan tujuan hidupnya kepada Allah Ta’ala. Bukankah surga memang terhijabi hal-hal yang tidak disukai? Bukankah ini rumah tangga di dunia? Wajar bila penuh perkara yang kadang membuat rona kehidupan rumah tangga bergejolak. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُوْا فَإِذَا هُمْ مُبْصِرُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa, apabila ditimpa kemarahan dari setan, mereka segera ingat kepada Allah maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahan mereka).” (QS. Al-A’raf : 201)
Sabar dan Syukur
Ketika muncul tanda-tanda berkurangnya tingkat kualitas dan kuantitas ketaatan seorang istri kepada suaminya, maka sang istri perlu mempererat kesabaran dan mengedepankan rasa syukur bahwa memiliki suami shalih yang taat pada syariat merupakan anugerah istimewa yang harus disyukuri. Mengelola emosi dengan bijak serta menahan diri dari perkara-perkara yang dibenci suami adalah salah satu kunci sukses agar menjadi istri yang taat. Inginkah Anda, wahai wanita shalihah melanjutkan perjalanan ini hingga meretas ke surga?! Sabar dalam meniti tangga biduk cinta, menguatkan hati untuk mensyukuri kebaikan suami niscaya Anda akan menjadi pengantin akhirat.
Ibnul Jauzi mengatakan, “Tidaklah ada dalam beban syariat ini sesuatu yang lebih susah daripada bersabar menghadapi ketetapan, dan tidak ada sesuatu di dalamnya yang lebih utama daripada bersikap ridha terhadapnya.” (Shaidul Kathir hlm. 107)
Ketaatan Berbuah Manis
Semua khidmat istri kepada suami merupakan amalan pembuka kebahagiaan abadi. Selayaknya kaum wanita gembira menyambut janji Allah Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا؛ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَائَتْ
“Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktu, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, niscaya dia akan masuk surga dari pintu-pintu surga yang dia sukai.” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya no. 1661, Ibnu Hibban dalam Shahih-nya no. 4151, dihasankan al-Albani dalam Shahih at-Targhib no. 1931)
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/10519-andakah-istri-shalihah-di-zaman-ini.html
°°°°
2 Sebab Allah Tidak Akan Memberikan Adzab di Dunia
Ada 2 sebab Allah tidak menurunkan adzab bagi umat manusia ketika di dunia. Sebab pertama telah tiada, sebab kedua, masih ada hingga akhir zaman. Allah berfirman,
وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
“Allah tidak akan menyiksa mereka selama kamu ada di tengah mereka. Dan Allah tidak akan menghukum mereka, sementara mereka memohon ampun.” (QS. al-Anfal: 33).
Ayat ini berbicara tentang tantangan orang musyrikin quraisy, diantaranya Abu Jahal yang mengharap datangnya siksa jika memang mereka terbukti bersalah. Mereka menantang dengan sombong:
وَإِذْ قَالُوا اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ هَذَا هُوَ الْحَقَّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَمْطِرْ عَلَيْنَا حِجَارَةً مِنَ السَّمَاءِ أَوِ ائْتِنَا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ
“Ingatlah, ketika mereka (orang-orang musyrik) berkata: “Ya Allah, jika betul (Al Quran) ini, dialah yang benar dari sisi Engkau, maka hujanilah kami dengan batu dari langit, atau datangkanlah kepada kami azab yang pedih.” (QS. al-Anfal: 32)
Anda bisa perhatikan, orang musyrik sejahat itu, Allah tunda hukumannya, karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ada di tengah mereka. Sehingga beliau menjadi sebab, Allah tidak menurunkan adzab. Itulah sebab pertama.
Sebab kedua adalah memperbanyak istighfar. Memohon ampun kepada Allah. Karena Dia menjamin, ‘Allah tidak akan menghukum mereka, sementara mereka memohon ampun’
Suudzan Pada Diri Sendiri
Ketika kita mendapatkan musibah, atau kondisi yang tidak nyaman dalam hidup kita, ada beberapa kemungkinan sebabnya. Bisa jadi karena Allah menghukum kita, agar menjadi kafarah bagi dosa kita. Bisa juga karena Allah mencintai kita dengan menguji kita dalam rangka meninggikan derajat kita.
Apapun itu, sikap yang lebih tepat adalah mengedepankan suudzan kepada diri sendiri. Berburuk sangka dan meyakini, adanya musibah ini disebabkan dosa yang kita lakukan. Dan itulah yang Allah ajarkan dalam al-Quran,
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
“Semua musibah yang menimpa kalian, itu disebabkan kemaksiatan yang kalian lakukan. Dan Dia telah mengampuni banyak dosa.” (QS. as-Syura: 30).
Oleh karena itu, para ulama menyarankan agar kita memperbanyak istighfar dan memohon ampun kepada Allah, terutama ketika sedang mendapatkan musibah dan kondisi hidup yang tidak nyaman.
Imam Hasan al-Bashri perdah didatangi 3 orang dengan keluhan yang berbeda, di waktu yang berbeda.
Orang pertama datang, mengeluhkan kemarau panjang dan lama tidak hujan. Beliau hanya menyarankan, ‘Perbanyak istighfar.’
Datang orang kedua, mengeluhkan istrinya yang mandul, tidak punya anak. Beliau hanya menyarankan yang sama, ‘Perbanyak istighfar.’
Datang orang ketiga, mengeluhkan rizkinya yang sulit. Beliau kembali menyarankan, ‘Perbanyak istighfar.’
Seketika itu, ada jamaah yang keheranan,
!!عجبنا لك يا إمام أكلما دخل عليك رجل يسألك حاجة تقول له استغفر الله
Anda sungguh mengherankan, wahai imam. Setiap ada orang yang mengeluhkan masalahnya kepada anda, anda hanya memberi jawaban, ‘Perbanyak istighfar.’!!
Jawab Imam al-Hasan,
ألم تقرأ قوله تعالى: فقلت استغفروا ربّكم إنّه كان غفّارا*يُرسل السّماء عليكم مدرارا*ويمددكم بأموال وبنين ويجعل لكم جنّات ويجعل لكم أنهارا
Tidakkah kamu membaca firman Allah,
فقلت استغفروا ربّكم إنّه كان غفّارا*يُرسل السّماء عليكم مدرارا*ويمددكم بأموال وبنين ويجعل لكم جنّات ويجعل لكم أنهارا
“Aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12).
Sungguh beruntung, mereka yang catatan amalnya banyak istighfarnya.
Dari Abdullah bin Busr Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
طُوبَى لِمَنْ وَجَدَ فِى صَحِيفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيرًا
“Sungguh beruntung bagi orang yang mendapatkan dalam buku catatan amalnya, banyak istighfar.” (HR. Ibn Majah 3950, dan d
°°°°
Bisikan Hati Kecil
Ummi Fairuz Ar-Rahbini
Tantangan akhir zaman ada dimana? Apa pesan Rasulullah jika terjadi tantangan akhir zaman pada diri kita?
Yuk simak penjelasan Ummi Fairuz berikut ini.
Link Video
https://youtu.be/OSJZEqZxiL4
••••
Sesi Tanya Jawab
1️⃣ Terkait penyanyi wanita, apalagi zamannya sosmed sekarang ini banyak sekali para muslimah yang bernyanyi, baik itu lagu sendiri atau cover lagu, disebar melalui sosmednya, ada yang memang shalawatan, ada juga yang lagu biasa. Bahkan sekarang itu tidak hanya menyanyi, ada dance challenge di sosmed, para muslimah berkerudung juga banyak yang ikut2an.
Mungkin kan karena awalnya mereka itu butuh apresiasi atas bakat yang mereka miliki, namun mereka tidak memiliki tempatnya. Atau bisa jadi kebanyakan sekarang itu mereka jadikan sebagai salah satu aktivitas untuk melampiaskan emosi mereka. Nah kalau alasannya karena seperti ini, kira2 bagaimana ya solusinya? Pasti kalau dilarang akan balik ditanya, ini kan hak masing2 orang begitu🙏🏻
Jawab:
Suara 1
2️⃣ Tips menjalani kehidupan sebagai istri dan ibu di akhir zaman yg penuh dg tantangan dan fitnah ..termasuk era digital saat ini sehingga kita dapat meraih syurga
Jawab:
Suara 2
3️⃣ Fenomena wanita muslimah yg senam di tempat terbuka yg saat ini dilakukan oleh partai dakwah sbg bentuk sosialisasi apakah bisa dimaklumi..padahal hal tsb dulu dijaga krn tdk sepantasnya wanita menampakkan gerakan yg tak pantas di tempat umum
Jawab:
Suara 3
••••
Closing statement
Suara 4
Semoga semua kita dalam ridho & maghfirah Allah Azza wa Jalla...
Aamiin
Senantiasa dalam keberkahan, lindungan dan senantiasa bisa memaksakan lidah kita untuk berdzikir menyebut asma Allah, bershalawat & beristighfar hingga helaan nafas terakhir kita ..
Aamiin ya Allah ya Mujibassailin
Comments
Post a Comment