KSI Paket 5
┏📚🍃━━━━━━━━━┓
Kuliah Studi Islam (KSI)
┗━━━━━━━━━🖊✉️┛
Paket : 05
Bab : 15
Judul : PERANG AHSAB
===📚===
بسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Assalamu’alaikum Warohmatulloh Wabarokatuh.
Perang ahzab adalah perang antara kaum muslimin dengan pasukan gabungan antara orang kafir quroisy, yahudi dan beberapa kabilah arab. Perang ini juga disebut perang khondak atau perang parit. Sebab kaum muslimin menggali parit di jalan utama kota madinah untuk menghalangi musuh. Perang ini terjadi pada bulan syawal di tahun 5 hijriyah.
Penyebab perang ini adalah dendam lama orang-orang Yahudi yang diusir oleh Rosululloh dari Madinah dalam perang Bani Nadhir. Mereka diusir karena mereka mengkhianati perjanjian yang dibuat dengan Rosululloh SAW.
Jumlah pasukan kaum musyrikin adalah 10.000 pasukan yang terdiri dari kaum musyrik Quroisy, suku Gothofan beserta suku-suku yang ikut bergabung bersama mereka. Komando tertinggi mereka dipegang oleh Abu Sufyan.
Mereka berangkat dari Mekah menuju Madinah dengan bersenjata lengkap. Di tengah perjalanan bergabung beberapa kabilah Arab.
Sesampai mereka di gerbang kota Madinah terkejut karena kota Madinah telah dikelilingi dengan parit yang panjang, lebar dan dalam, sehingga mereka tidak mampu untuk masuk ke dalam kota Madinah. Orang kafir quraisy terkejut melihat parit yang menghalangi mereka. Parit ini dibuat berdasarkan usulan dari Salman al-Farisi, sebagaimana pengalamannya ketika ia melihat pertempuran di negeri Persia.
Siasat ini berhasil sehingga akhirnya mereka hanya berkemah di luar kota Madinah dan mengepung selama 27 hari. Pengepungan itu terasa begitu menyiksa bagi pasukan penyerbu, karena mereka hanya bisa menunggu di tengah dinginnya gurun.
Perang saat itu hanya terjadi duel antara Ali bin Abi Tholib dengan Amr bin Wad, dan dimenangkan oleh Ali radhiyallohu 'anhu. Selain itu, kedua belah pihak saling melempar anak panah. Dari pihak kaum muslimin ada yang terkena tusukan anak panah musuh di antaranya Saad bin Muadz radhiyallohu 'anhu, beliau wafat setelah beberapa hari mengalami sakit karena luka tusukan panah tersebut.
Dengan izin Alloh SWT, pengepungan yang dilakukan oleh kafir Quraisy berakhir karena Alloh SWT mengirim angin dan badai yang meluluh lantakkan tenda-tenda dan tungku-tungku api mereka.
Kaum kafir quraisy dan sekutunya kembali ke tempatnya masing-masing dalam kondisi gagal menyerang kaum muslimin.
=======================
Paket : 05
Bab : 16
Judul : BAI’AT RIDWAN
===📚===
Pada tahun ke-6 Hijriyah atau 628 Masehi, Nabi SAW bersama sekelompok sahabat yang berjumlah sekitar 1600 orang keluar dari Madinah untuk melakukan umroh ke Baitulloh.
Ketika mereka sampai di Hudaibiyah, orang-orang musyrik menutup jalan dan menghalangi kaum muslimin untuk sampai ke Mekah.
Menganggapi hal itu, Rosululloh SAW mengutus seseorang bernama Khorosy dengan mengendarai unta ke Mekah untuk menyampaikan kepada para pembesar kafir Quroisy bahwa tujuan kaum muslimin datang ke kota Mekah tidak untuk berperang, tetapi tujuan mereka adalah umroh ke Baitulloh dan selepas itu akan pulang kembali. Akan tetapi, penduduk Mekah membunuh unta Nabi SAW dan hendak membunuh Khorosy.
Setelah itu, Nabi SAW mengirim Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu kepada pemuka Quroisy yang ada di Mekah. Tapi karena dia tertahan dan tidak segera kembali akhirnya menyebar berita bahwa penduduk Mekah telah membunuhnya.
Setelah menyebar berita terbunuhnya Utsman, Rosululloh SAW mengumpulkan sahabat-sahabatnya dan mengambil baiat setia dari mereka. Baiat ini terjadi di bawah sebuah pohon samuroh.
Dalam baiat itu disebutkan bahwa sahabat-sahabat Nabi SAW berjanji untuk tidak meninggalkan beliau SAW sendirian dalam menghadapi orang-orang kafir Quraisy dan akan berjuang melawan mereka sampai titik darah penghabisan.
Orang yang pertama kali membaiat Rosululloh SAW, saat itu adalah Abu Sinan Al-Asadi. Di antara kaum muslimin yang hadir di peristiwa Baiat Ar-Ridhwan namun tidak ikut barbaiat ialah Al-Jadd bin Qais saudara Bani Salamah.
Jabir bin Abdulloh berkata, ‘Demi Allah, sepertinya aku lihat Al-Jadd bin Qais merapat ke perut untanya dan bersembunyi di baliknya dari penglihatan manusia.
Baiat setia mereka diabadikan di dalam al-Qur’an dan mereka yang ikut serta dalam baiat tersebut dipuji oleh Alloh SWT.
Setelah terjadinya baiat, ternyata diketahui bahwa Utsman tidak terbunuh dan para pemuka Quroisy ingin menjalin suatu perdamaian dengan Rosululloh SAW di Hudaibiyah, salah satu point dari hasil kesepakatnya bahwa di tahun itu beliau harus pulang ke Madinah dan pada tahun berikutnya beliau bisa melakukan umroh ke Mekah.
==========================
Paket : 05
Bab : 17
Judul : FATHU MAKKAH
===📚===
Telah kita ketahui bahwa dalam perjanjian damai di Hudaibiyah pada tahun ke-6 Hijriah *erjadi kesepakatan antara Quraisy dengan Rosululloh SAW di antaranya: Gencatan senjata selama 10 tahun dan boleh bagi siapa saja yang hendak bersekutu dengan Nabi Muhammad atau Quraisy. Maka Bani Bakr bergabung dengan Quraisy sedangkan bani Khuza’ah bergabung dengan Rosululloh SAW.
Ternyata kaum kafir Quroisy melanggar perjanjian damai itu, Quraisy memerangi Bani Khuza’ah sekutu Rosululloh SAW atas dasar permusuhan masa lampau antara kedua kabilah tersebut. Dengan demikian, maka mereka telah melanggar perjanjian Hudaibiyah dan mengobarkan api peperangan terhadap Rosululloh SAW.
Bani Khuza’ah segera berangkat ke Madinah meminta pertolongan kepada Rosululloh SAW, maka beliau mengabulkan permohonan mereka.
Tindakan Quraisy membantu sekutu mereka dalam memerangi sekutu Rosululloh SAW menujukkan bahwa mereka telah melanggar perdamaian Hudaibiyah dan mereka menyadari akan hal ini.
Mereka menyesal dan takut kepada Rosululloh SAW atas akibat yang akan timbul dari ulah mereka tersebut. Oleh karena itu, mereka segera mengirim Abu Sufyan yang waktu itu masih kafir ke Madinah dengan tujuan untuk memperbarahui akad perdamaian damai.
Abu Sufyan berangkat menuju ke Madinah untuk memohan maaf kepada Rosululloh SAW. Abu Sufyan pertama kali ketika sampai Madinah menemui Abu Bakar radhiyallohu 'anhu agar beliau menjadi duta atau perantara dirinya dengan Rosululloh SAW, lalu kepada Umar radhiyallohu 'anhu, lalu kepada Ali dan Fatimah radhiyallohu 'anhuma, tetapi mereka semua menolak. Abu Sufyan kembali ke mekah dengan kegagalan.
Saat itulah waktu yang tepat untuk memerangi Quraisy dengan hak, dimana selama ini mereka memerangi Rosululloh SAW dan sahabatnya tanpa alasan yang dapat dibenarkan.
Rosululloh SAW memerintah para sahabatnya untuk bersiap perang, beliau merahasiakan tujuannya agar Quraisy tidak bersiap perang, hingga umat Islam kepung negeri mereka.
Mereka bersiap hingga terkumpul 10.000 kaum muslimin. Tidak ada yang tertinggal seorang pun dari Muhajirin dan Anshor serta kabilah-kabilah yang tinggal di dekat Madinah. Mereka menuju ke mekah untuk melakukan Fathul Meka.
==========================
Paket : 05
Bab : 18
Judul : PERANG TABUK
===📚===
Ketika sampai berita kepada Nabi SAW bahwa Raja Romawi akan menyerang kota Madinah dengan bala tentara yang besar melalui Syam. Pada hari Kamis tanggal 5 bulan Rojab tahun kesembilan Hijriyah, Beliau berangkat dari Madinah untuk melawan penyerangan ini.
Ketika itu, cuaca sangat panas dan musuh pun sangat besar. Nabi SAW mengumumkan kepada pasukan Muslim bahwa mereka akan berangkat untuk menghadapi Raja Romawi dan mempersiapkan diri sebaik mungkin. Maka untuk itu, beliau menganjurkan pengumpulan dana.
Pertempuran inilah yang menyebabkan Abu Bakar radhiyallohu 'anhu mengorbankan seluruh hartanya, sehingga ketika ia ditanya oleh Nabi SAW, “Apa yang kamu tinggalkan di rumahmu? Ia menjawab, “Kutinggalkan Allah dan Rasul-Nya bersama mereka.”
Umar radhiyallohu 'anhu juga telah mengorbankan setengah hartanya. Begitupun dengan Utsman radhiyallohu 'anhu yang mengorbankan perlengkapan perang untuk sepertiga pasukan beserta sahabat lainnya.
Padahal, pada masa itu keadaan para sahabat sedang susah, sehingga seekor unta harus dikendarai oleh sepuluh orang sahabat bergantian. Oleh sebab itu, perang ini pun disebut sebagai Jaysyul-‘Usroh yaitu pasukan kesulitan.
Jarak nya sangat jauh dan berlangsung pada musim yang sangat panas. Seiring dengan itu, kebun-kebun kurma di Madinah sedang musim panen, dan sebagian besar penduduk Madinah bergantung pada bertanam kurma. Itulah jalan rezeki mereka selama setahun.
Inilah ujian iman yang sangat berat bagi kaum Muslimin. Di satu sisi, rasa takwa kepada Alloh dan perintah Nabi SAW yang tidak mungkin mereka abaikan, dan di sisi lain berbagai kesulitan yang setiap waktu datang menghadang, khususnya terhadap usaha mereka selama setahun.
Mereka telah berusaha keras terhadap tanaman mereka, sehingga sulit untuk meninggalkan kebun yang dalam keadaan siap panen tersebut tanpa ada yang memeliharanya. Namun, karena ketakwaan mereka kepada Alloh lebih besar dari hal-hal yang lain, mereka segera menyambut seruan Rosululloh SAW.
Maka, saat itu yang tinggal di Madinah hanyalah kaum munafik, orang-orang udzur, perempuan, anak-anak, dan sebagian sahabat tidak ada kendaraan yang dapat ditunggangi. Padahal, mereka sangat ingin menyertai pasukan itu.
Ada 3 sahabat yang tertinggal ketika perang tabuk yaitu Ka’ab bin Malik, Hilal bin Umayah Dan Muroroh bin Arobi. Mereka bertaubat kepada Alloh SWT dan diterima taubatnya.
=======================
Paket : 05
Bab : 19
Judul : HAJI WADA
===📚===
Dalam perjalanan hidup Nabi SAW, salah satu momen besar yang menjadi perpisahan beliau dengan umatnya adalah peristiwa haji wada’ atau haji perpisahan.
Saat itu, Alloh SWT telah memperlihatkan sebagian hasil dari dakwah beliau SAW. Sebelum beliau wafat, beliau diperlihatkan hampir semua wilayah di Jazirah Arab telah menerima cahaya Islam. Dan Mekah telah kembali kepada hakikatnya, dimana Alloh ditauhidkan dan tidak disekutukan dengan sesuatu apapun.
Pada akhir tahun 10 H, tampaklah beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa ajal Rosululloh SAW telah dekat.
Pada bulan Dzul Qa’dah tahun 10 H, mulailah Nabi SAW mempersiapkan diri untuk menunaikan haji yang pertama sekaligus yang terakhir dalam kehidupan beliau. Yang kemudian dicatat sejarah dengan istilah haji wada.
Rosululloh SAW menyeru kaum muslimin dari berbagai kabilah untuk menunaikan ibadah haji bersamanya. Jamaah haji pada tahun itu berjumlah 100.000 orang bahkan lebih.
Setelah menempuh delapan hari perjalanan, sampailah Rosululloh SAW di Mekah al-Mukaramah. Beliau berthawaf di Ka’bah, setelah itu sa’i antara Shafa dan Marwa.
Pada tanggal 8 Dzul Hijjah 10 H, Nabi SAW berangkat menuju Mina. Beliau sholat Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya di sana. Kemudian bermalam di Mina dan menunaikan sholat Subuh juga di tempat itu.
Setelah matahari terbit, beliau berangkat menuju Arafah. Setelah matahari mulai bergeser, condong ke barat, beliau SAW mulai memberikan khutbah.
Setelah beliau berkhutbah, Alloh Ta’ala menurunkan surat al-Maidah ayat 3, yang menunjukkan bahwa Islam telah sempurna.
Dari ayat tersebut, Umar merasakan bahwa ajal Nabi SAW telah dekat. Apabila syariat telah sempurna, maka wahyu pun akan terputus. Jika wahyu telah terputus, maka tiba saatnya Rosululloh SAW akan wafat.
Beliau SAW menetap di Mina di hari tasyrik yang ke-3. Setelah itu beliau pulang kembali ke Mekah untuk melaksanakan thowaf wada’. Kemudian beliau langsung berangkat menuju Madinah. Dan berakhirlah prosesi haji yang beliau lakukan.
======================
Paket : 05
Bab : 20
Judul : WAFAT
===📚===
Rosululloh SAW adalah hamba dan utusan Alloh SWT. Beliau adalah manusia biasa yang juga mengalami kematian sebagaimana para nabi dan rosul terdahulu.
Setelah kembali dari menunaikan ibadah haji (haji Wada’), Alloh menurunkan surat an Nashr yang menjelaskan tentang kemenangan Islam dan dekatnya ajal Rosululloh SAW. Tidak lama dari peristiwa haji wada’, Rosululloh SAW ditimpa sakit keras. Sakit tersebut menjadikan Nabi SAW terbaring dan tidak bisa beraktifitas keluar rumah. Beliau menunjuk Abu Bakar radhiyallohu 'anhu untuk menggantikannya dalam mengimami sholat.
Sehari sebelum wafatnya, beliau memerdekakan semua budak-budaknya, dan bersedekah dengan enam atau tujuh dinar serta memberikan senjata-senjatanya kepada kaum Muslimin.
Menjelang wafat, Rosululloh berwasiat kepada umatnya sebagai berikut:
1. Berpegang teguh dengan al-Qur’an dan as-Sunnah.
2. Larangan menjadikan kuburan sebagai masjid.
3. Menjaga sholat 5 waktu.
4. Berbuat baik kepada para hamba sahaya.
5. Memuliakan para tamu.
Meskipun dalam kondisi sakit berat, beliau tetap menjaga adab terhadap istri-istrinya, dan adil terhadap mereka. Nabi SAW meminta izin pada istri-istrinya untuk dirawat di rumah Aisyah. Mereka pun mengizinkannya.
Pada hari senin, bulan Robiul Awal tahun 11 H, Nabi SAW wafat. Hari itu adalah hari yang penuh kesedihan, karena wahyu dan kenabian telah terputus selamanya.
Pelajaran berharga dari kisah wafatnya Nabi SAW:
1. Pentingnya menulis wasiat sebelum datang kematian, kapan saja tanpa harus menunggu sakit atau bepergian jauh.
2. Hendaknya dalam berwasiat, yang pertama ditujukan adalah untuk kerabat terdekat terlebih dahulu kemudian setelahnya.
3. Pentingnya sholat berjamaah di masjid bagi laki-laki.
4. Anjuran bersabar dalam menghadapi cobaan atau musibah.
5. Larangan mencela para sahabat Nabi SAW.
6. Seorang pemimpin dalam kepemimpinannya tidak boleh membeda-bedakan rakyatnya.
7. Anjuran untuk tidak pelit dan kikir dalam menginfakkan hartanya fi sabilillah.
8. Pentingnya berjihad dalam menyebarkan Islam, karena sampai detik terakhir menjelang wafatnya, Rosululloh SAW masih sempat berwasiat kepada Usamah perihal keberangkatannya berjihad ke Palestina.
=====================
Paket : 05
Bab : 21
Judul : CINTA ROSULULLOH KEPADA UMATNYA
===📚===
Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang diutus membawa kasih sayang untuk seluruh alam, baik manusia, binatang maupun tumbuhan. Salah satu tugas Nabi SAW menyempurnakan akhlak yang mulia bagi seluruh manusia.
Di antara bentuk kasih sayang Rosululloh SAW, suatu hari ada orang badui datang ke masjid Nabawi, kemudian dia kencing di pojok masjid. Lalu para sahabat geram dan hendak menghardiknya. Namun Rosululloh SAW mencegah para sahabat dan membiarkan orang badui tersebut menyelesaikan hajatnya. Kemudian setelah itu, Rosululloh SAW menyuruh salah seorang sahabat untuk mengambil seember air lalu disiramkan ke bekas kencing orang badui tersebut.
Rosululloh SAW juga sangat sayang kepada anak kecil. Suatu hari beliau khutbah di atas mimbar, lalu datanglah Hasan dan Husain yang saat itu masih kecil. Lalu Rosululloh SAW menghentikan khutbahnya sejenak dan menuju kedua cucunya tersebut lalu menggendongnya.
Rosululloh SAW juga penyayang kepada pembantunya. Dahulu ada seorang anak Yahudi yang senantiasa melayani Nabi SAW, kemudian ia sakit. Maka, Nabi SAW menjenguknya, lalu beliau duduk di dekat kepalanya, kemudian berkata, “Masuklah Islam!” Maka anak Yahudi itu melihat ke arah ayahnya yang ada di dekatnya, maka ayahnya berkata, ‘Taatilah Nabi Muhammad.” Maka anak itu pun masuk Islam.
Rosululloh SAW juga berkasih sayang sekalipun kepada musuh-musuh beliau. Pernah suatu hari dikatakan kepada Nabi SAW, ”Wahai Rosululloh SAW! Doakanlah keburukan atas kaum musyrikin.” Nabi SAW menjawab, “Sesungguhnya aku diutus bukan sebagai pelaknat, namun aku diutus sebagai rahmat pembawa kasih sayang.”
Ketika Rosululloh SAW hijrah ke Thoif, beliau tidak diterima dakwahnya di sana, bahkan beliau dihina dan dilempari batu hingga kakinya berdarah. Lalu malaikat penjaga gunung menawarkan untuk membinasakan penduduk tersebut jika beliau mengizinkan. Akan tetapi, Rosululloh SAW sangat sayang kepada umatnya, beliau hanya berdoa semoga di antara keturunan mereka kelak ada yang masuk Islam.
Rosululloh juga SAW penyayang kepada hewan. Rosululloh SAW memerintahkan kita jika menyembeliah hewan maka perbaguslah dalam menyembelinya. Dengan menajamkan pisaunya dan tidak menyakitinya.
====================
Paket : 05
Bab : 22
Judul : MENCINTAI ROSULULLOH
===📚===
Banyak orang yang mengaku mencintai Rosululloh SAW. Tetapi, pada realitanya pengakuan tersebut hanya omong kosong belaka. Buktinya amal ibadah yang dikerjakan tidak sesuai dengan ajaran Rosululloh SAW, bahkan masih jauh dari tuntunannya.
Mencintai Rosululloh SAW bukan hanya perbuatan hati saja, namun harus ada pembuktian berupa perkataan dan perbuatan sebagai wujud cintanya kepada Rosululloh SAW. Semua itu hanya bisa didapatkan melalui sumber-sumber yang benar, yaitu al-Qur’an dan hadis-hadis shohih.
Di antara bukti dan konsekuensi mencintai Rosululloh SAW adalah dengan cara mentaati dan mengikuti beliau SAW memuliakan dan membela beliau SAW, sering mengingat dengan memperbanyak bersholawat kepada beliau SAW, berkeinginan melihat beliau dan rindu untuk berjumpa dengan beliau dan mencintai kerabat, keluarga, istri dan para sahabat beliau SAW. Tidak rela jika ajaran beliau dihina dan direndahkan.
Mencintai Rosululloh SAW bukanlah seperti mencintai makhluk Alloh SWT yang lainnya. Rosululloh SAW adalah makhluk pilihan Alloh yang menyampaikan ajaran-Nya dan sebagai penghulu anak Adam. Kecintaan kepada Rosululloh SAW terikat dengan kecintaan kepada Alloh SWT. Kecintaan kita terhadap Rosululloh SAW merupakan bagian dari mencintai Alloh .
Mencintai Rosululloh SAW merupakan syarat kesempurnaan iman seseorang. Iman seseorang tidak sah kecuali dengan memuliakan Rosululloh SAW melebihi kedua orang tua, istri, anak dan manusia seluruhnya.
Sesungguhnya memberikan pujian, pengagungan dan pemuliaan terhadap Rosululloh SAW merupakan tanda kuatnya agama seseorang. Sebaliknya, tidak memuji, tidak mengagungkan dan tidak memuliakan Rosululloh SAW menunjukkan lemahnya agama seseorang.
Mencintai Rosululloh SAW tidak hanya dipahami sebagai sebuah kewajiban bagi umat Islam. Tetapi pada dasarnya telah menjadi kebutuhan bagi mereka, baik laki-laki maupun wanita. Selama hayat masih dikandung badan, kita semua wajib mencintai Rosululloh SAW. Hal ini menunjukkan kesempurnaan iman kita dan membuat kita istiqomah berada di atas jalan Alloh SWT. Inilah pentingnya mencintai Rosululloh SAW.
Adapun buah dari mencintai Rosululloh SAW, yaitu: kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat, sarana merasakan manisnya iman, menjadi sebab hilangnya kesusahan dan diampuninya dosa-dosa, mendapat syafaat, dikumpulkan bersama beliau dan orang-orang mulia di surga.
======================
Paket : 05
Bab : 23
Judul : SHOLAWAT
===📚===
Alloh SWT telah memilih Nabi Muhammad SAW sebagai manusia termulia di antara seluruh makhluk-Nya. Pujian yang sempurna layak kita sampaikan kepadanya. Beliau SAW dipuji Alloh SWT, dipuji oleh segenap malaikat-Nya, dipuji oleh seluruh nabi dan rosul sebelumnya, dipuji oleh penghuni bumi yang kita pijak ini. Sholawat dan salam selalu tercurah atas beliau .
Di antara hak Nabi SAW yang diperintahkan Alloh SWT kepada umatnya adalah agar mereka mengucapkan sholawat dan salam untuk beliau.
Bersholawat secara bahasa berarti doa. Sholawatnya malaikat dan manusia kepada Nabi SAW bermakna berdoa kepada Alloh SWT agar Dia memuji dan memuliakan beliau SAW di dunia dan akhirat. Di dunia Alloh SWT memuliakan penyebutan nama beliau SAW, memenangkan agama dan mengokohkan syariat-Nya yang beliau bawa. Di akhirat dengan melipatgandakan pahala kebaikan beliau SAW, memudahkan syafaat beliau SAW kepada umatnya dan menampakkan keutamaan beliau SAW pada hari kiamat di hadapan seluruh makhluk.
Adapun makna Alloh SWT bersholawat atas Nabi Muhammad SAW adalah pujian Alloh SWT di hadapan para malaikat-Nya.
Sedangkan “salam” yang dimaksud adalah semoga Alloh memberikan penghormatan yang tinggi dan derajat yang mulia kepada Nabi SAW.
Di antara keutamaan sholawat yaitu:
Melaksanakan perintah Alloh SWT, Alloh akan bersholawat baginya sepuluh kali dan dihapuskan sepuluh kesalahannya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat di surga kelak. Mendapatkan syafaat dari Rosululloh SAW di hari kiamat kelak.
Secara waktu, sholawat untuk Nabi SAW ada dua: yaitu sholawat mutlak dan sholawat muqoyyad. Sholawat mutlak artinya sholawat yang bisa dikerjakan di waktu kapan saja, di setiap kesempatan, tanpa batas waktu dan tempat tertentu selain tempat-tempat yang terlarang, seperti toilet. Sholawat muqoyyad artinya sholawat yang dikerjakan pada kesempatan khusus, baik dikerjakan pada waktu tertentu atau ketika melakukan amal tertentu.
Ada banyak waktu-waktu tertentu di mana kita dianjurkan untuk bersholawat, di antaranya adalah:
Ketika nama Nabi Muhammad SAW disebut, pada hari Jum’at, ketika masuk masjid, saat berdoa, di waktu pagi dan petang, sebelum berdoa, ketika di tempat perkumpulan, setelah takbir kedua dari sholat jenazah dan ketika Tasyahud dalam sholat.
=================
Paket : 05
Bab : 24
Judul : PESAN DI PENGHUJUNG JALAN
===📚===
1️⃣ Sekarang Anda telah menyelesaikan paket V dari Kuliah Studi Islam yang diselenggarakan oleh eLSI. Semoga bermanfaat untuk kehidupan Anda di masa yang akan datang. Bacalah berulang-ulang semua bab yang telah kami kirimkan, agar Anda lebih menyerap sari-sari ilmu yang ada di dalamnya. Sekali atau dua kali membaca suatu karya ilmiyah tidak akan pernah memberi penyerapan yang sempurna. Kehadiran Anda dalam Stadium General yang akan kami selenggarakan akan lebih menyempurnakan pemahaman Anda melalui tanya jawab yang ada dalam acara tersebut.
2️⃣ Jagalah dan pupuklah keimanan Anda dengan terus belajar yang serius* perbanyaklah amal sholih dan berzikir kepada Alloh, karena semua itu bisa menambah keimanan Anda.
3️⃣ Batasilah pergaulan Anda hanya dengan orang-orang sholih atau paling sedikit tidak bergaul dengan orang-orang yang akan malah mengurangi keimanan Anda karena perilakunya yang salah.
4️⃣ Usahakanlah berdakwah sebatas ilmu yang ada pada Anda. Mengajak orang lain untuk ikut dalam program kami adalah suatu bentuk dakwah yang sangat ampuh. Anda bisa mengharapkan pahala yang melimpah dengan dakwah seperti ini.
5️⃣ Bertanyalah sebatas yang Anda butuhkan dan jangan membuka pintu pertanyaan untuk hal-hal yang tak ada gunanya untuk kehidupan Anda, karena pertanyaan yang tidak terbatasi berpotensi menjebak Anda ke arah yang tidak menentu.
6️⃣ Jangan sembarangan mengambil sumber ilmu, karena sumber yang salah bisa menanamkan keterkecohan yang besar di dalam benak Anda dan bisa menuntun Anda ke jalan yang salah.
7️⃣ Berpegang teguhlah kepada ilmu yang didasarkan atas dasar al-Qur’an dan sunnah. Kami memastikan kepada Anda bahwa apa yang kami tuliskan adalah hasil dari penggalian yang serius dari al-Qur’an dan sunnah.
8️⃣ Karena singkatnya penyajian ini, maka kami tidak bisa menyertakan dalil-dalil dari ayat-ayat al-Qur’an dan hadis. Anda akan mendapatkannya pada Stadium General yang akan datang atau program yang lebih luas yang insyaAlloh kami selenggarakan di masa yang akan datang.
9️⃣ Sebagai penutup kami mengucapkan "Selamat untuk Anda atas Kesuksesan Mengikuti Program ini".
=======================
🌐 MEDIA LEMBAGA SOSIAL DAN STUDI ISLAM (eLSSI)
Website : www.elssimedia.id
Facebook : facebook.com/elssimedia
Telegram : https://t.me/elssimedia
Instagram : Instagram.com/elssimedia.id/
YouTube : www.youtube.com/@elssimedia
Comments
Post a Comment