Kenapa Allah Kasih Ujian?

 


Puan,


Dulu saya pernah mempertanyakan ini ketika saya mendapatkan masalah yang rasanya berat banget...


👉 Yaa Allah kenapa sih saya harus menghadapi masalah ini?

👉 Kenapa harus saya yaa Allah? 


Pernah bertanya begitu juga, puan?


Terkadang pertanyaan-pertanyaan ini diiringi klaim pribadi, 


Seakan kita merasa kita tidak pantas Allah berikan masalah itu, seakan menegaskan kalau Allah telah salah memberikan masalah itu kepada kita🥺


*Sebuah fakta cukup mengejutkan saya* dan itu juga yang pada akhirnya menjadi salah satu alasan kenapa saya bersedia melakukan mentoring ini...


Jujur, fakta ini membuat saya dipenuhi rasa bersalah jika saya tidak melakukan apa-apa😭


Apa faktanya?👇


National Alliance on Mental Illness (NAMI) telah merilis, 1 dari 8 perempuan dinyatakan mengalami depresi dalam hidupnya; Nilai ini dua kali lipat dibandingkan laki-laki.


😭😭😭


Sekarang jika saya tanyakan,


_Apakah puan pernah mengalami, puan ada di titik lemah dan tak bersemangat melakukan apapun?_


Semua peran yang perlu kita jalani seakan menguras energi dan sangat melelahkan🥺


Parahnya lagi, saat itu kita merasa tak ada gunanya mencari solusi atau bahkan sekedar bercerita kepada orang lain😭


Saat itu kita hanya merasa sendiri, berusaha menyabarkan diri berbekal sedikit iman di dalam hati😭😭


Andai puan juga pernah ada di posisi seperti ini, atau sekarang masih mengalami hal ini...


Ingat puan,

Puan benar-benar nggak sendiri...


Puan, masih cukup kuat untuk bertahan sampai di titik ini🥺


Banyak yang sampai Depresi lho, puan😰


Kalau sedih iyaa wajar...

Perempuan itu memang Allah ciptakan dengan kelembutan hati, yang membuat mereka lebih peka merasakan keadaan...


Tapi kalau depresi?

Depresi ini tentunya telah merenggut kebahagiaan mereka, lalu apa penyebabnya?😞


Saya tidak ingin memberikan judgement langsung bahwa para perempuan yang depresi ini adalah mereka-mereka yang lemah iman.


Karena saya sebagai seorang perempuan juga, sangat paham dengan apa yang para perempuan rasakan di zaman kita ini.😰


Zaman materialistik yang kita hadapi saat ini memang menguras emosi dan tenaga kita yaa, puan😔


Bayangkan berapa banyak perempuan yang terpaksa banting tulang demi mencukupi kebutuhan keluarganya, di sisi lain perempuan tetap dianggap sebagai sosok yang paling bertanggung jawab jika terjadi _"sesuatu yang tidak diinginkan"_ dalam keluarganya😔


Saya masih teringat dengan curhatan puan-puan yang belajar di Sekolah 7 Perempuan kepada para asatidzah, 


yaa berhubung di Sekolah 7 Perempuan memang disediakan sesi tanya jawab/curhat yang intens baik di kelas zoom maupun secara personal bersama para asatidzah,


Dengan mendengarkan curhatan para perempuan itulah saya merasa sangat bersyukur jika kita masih dapat menjaga "kesehatan mental" di zaman ini🥺


Masih ingat nggak puan, berita yang sempat viral beberapa waktu yang lalu?


Seorang ibu yang tega menggorok 3 anaknya dikarenakan depresi akan tekanan hidup yang dialaminya.


Wallahua'alam sepahit dan sekelam apa kehidupan yang dijalaninya, tapi yang jelas kasus itu semakin membuka mata kita tentang pentingnya "menjaga iman di dalam dada".

😔


Mungkin akan ada yang protes dengan kalimat saya ini, tapi tunggu dulu...


Akan lebih bijak jika kita sama-sama mencerna kenapa saya katakan begitu yaa, puan🙏


Sungguh keimanan yang saya maksud di sini bukan hanya sebatas percaya kepada Allah.


Karena begitu banyak orang yang percaya kepada Allah, tapi tidak merasa terkoneksi dengan Allah...


Ketika kita tidak lagi mampu membendung semua masalah-masalah yang datang dengan akal sehat dan hati yang tenang, maka 👇


Saat itu kita benar-benar sedang kehilangan koneksi dengan Allah😭


Kita lupa bahwa segala sesuatu yang terjadi kepada kita tidak terlepas dari maunya Allah, bisa jadi Allah ingin menaikkan derajat kita dengan masalah itu, 


namun, bisa jadi pula Allah sedang menegur kita lewat masalah itu😭


Tapi...

Satu hal yang tidak boleh kita lupakan bahwa


_Dari awal hidup ini memang "UJIAN"_


Ujian apakah kita mau dianggap Allah sebagai hamba-Nya dan memilih jalan yang dia tunjuki (islam) ataukah tidak...


Ujian apakah kita mau memilih sesuatu berdasarkan kehendak-Nya atau kehendak kita...


Ujian apakah kita layak mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya atau sebaliknya...


Apalagi jika kita mengaku bahwa kita beriman🥺

Ingatkah Allah sendiri yang mengatakan ?👇


Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, *"Kami telah beriman, dan mereka tidak diuji?"*


(QS Al-'Ankabut: Ayat 2)


Puan, coba kita flashback sejenak yuk puan...


Ingat nggak masa-masa kita sekolah dulu, puan?


Setiap semester kita selalu melangsungkan "ujian" untuk mendapatkan penilaian,


Setiap tahun kita selalu melangsungkan "ujian" untuk kenaikan kelas...


Bahkan, kita juga melangsungkan "ujian" untuk kelulusan ke jenjang pendidikan berikutnya...


Pertanyaannya,

_"Apakah yang membuat soal ujian bertanya dulu kepada kita, seperti apa soal yang kita inginkan?"_


Tentu nggak yaa, puan...

Pembuat soal membuat sesuka hatinya, tidak peduli soalnya sesuai maunya kita atau nggak...


Yang penting dia rasa materinya harusnya sudah kita pelajari, dan dia yakin kita mampu menjawabnya...😊


Sampai di sini paham yaa, puan?


Ketika Allah berkata bahwa hidup ini adalah ujian, maka siapakah pembuat soal ujian hidup itu?


*Lalu, kenapa kita menuntut bahwa ujian yang diberikan harus sesuai yang kita mau?*

😭


Bukankah harusnya tidak masalah jika soal hari ini kita sukai, soal besok mungkin tidak kita sukai?


Bukankah dari semua soal ujian hidup yang Dia berikan itu tidak semuanya juga yang kita tidak sukai?


Bukankah juga banyak dari soal ujiannya yang kita sukai?🥺


Puan shaliha...


Coba sejenak kita renungkan fakta ini yaa, saya sendiri benar-benar speechless saat mengetahui fakta ini😳


Manusia...

Ternyata setiap harinya mampu menghirup 11 ribu liter hingga 12 ribu liter udara, 


Dimana sekitar 20 persennya oksigen dan sisanya ada nitrogen.


Dan kita tahu yaa, puan...

Betapa pentingnya oksigen dan nitrogen dalam kelangsungan hidup kita, kita nggak mungkin hidup hingga hari ini jika kita berhenti mendapatkannya walaupun hanya dalam hitungan beberapa menit saja...


*Coba sekarang tutup hidung dan mulut puan, yuk kita praktikkan puan...*


Berapa lama kita mampu bertahan dalam kondisi hidung dan mulut yang tertutup tanpa ada celah udara yang masuk sedikitpun?


1 menit...

1,5 menit ada?🤚


Kalau kita coba kalkulasikan dengan harga oksigen dan nitrogen yang beredar di pasaran, coba puan hitung, berapa kira-kira yang perlu kita bayar 🥺


Coba sekarang puan bayangkan, ada banyak orang yang tidak mampu bernafas normal...

Bagaimana rasanya ya, puan?🙁


Atau coba ingat lagi kondisi saat hidung puan mampet saja, itu bagaimana puan? 


Nggak nyaman dan sesak yaa?🥺


Puan, ini saja kalau kita pahami ternyata ujian dari Allah lho...


Allah ingin menguji kita dengan sesuatu yang kita senangi, dengan sesuatu yang kita sukai, yaitu bisa bernafas dengan lega setiap hari...


Allah ingin menguji kita apakah kita akan bersyukur dengan kemudahan ini? Seserius apakah bentuk kesyukuran kita dengan pemberian-Nya ini?


🥺🥺🥺

Dan masih buanyaak lagi dan sangat banyak jika hendak kita bahas bentuk ujian Allah yang kita sukai yaa, puan shaliha😭


Tetapi...


Ini yang sering manusia lupaaa...

Manusia sering fokus pada ujian yang tidak dia sukai saja...


Tanpa peduli juga, apakah itu benar-benar ujian dalam rangka menaikkan derajatnya, ataukah itu teguran agar kita kembali memperhatikan-Nya🥺


Astagfirullah, astaghfirullah, astaghfirullahal 'adziim😭


Semoga ke depannya, kita bisa semakin sadar juga dengan ujian-ujian dari Allah yang berupa kesenangan dan kenikmatan yaa, puan...🤲


Agar kita lebih banyak bersyukur dibanding mengeluh,


Agar hati kita lebih dipenuhi ketenangan dibanding kegundahan, 


Agar akal dan hati kita terpelihara, sehingga apapun yang kita anggap masalah itu...


Kita justru menjadikannya sebagai momen muhasabah diri, lebih belajar lagi, dan mengupgrade diri menjadi hamba Allah yang sejati🤲


So, balik lagi poinnya di sini adalah...


Ujian itu tidak hanya berupa kesulitan dan kesusahan, tapi bisa jadi juga berupa kesenangan dan kesukaan.


Tapi inti daripada ujian itu Allah berikan kepada kita adalah sebagaimana yang FirmanNya👇


Q.S. Al-Mulk : 2


ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ


Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Mahaperkasa, Maha Pengampun.


Allah ingin kita menjadi lebih baik lagi dalam menghamba, menyadari kelemahan diri kita, meminta ampun atas kesalahan dan kekurangan kita.


Itu yang Allah inginkan karenanya sepanjang hidup kita akan menghadapi ujian terus...

Bukan agar kita merasa kuat, merasa hebat...


Dan sangat manusiawi ketika kita sebagai hamba ini, mengakui ketidakberdayaan kita dihadapan Allah😢


Mungkin persepsi yang keliru tentang ujian jugalah yang menjadi salah satu sebab, kenapa perempuan itu suka berpura-pura tegar dengan menahan tangisnya...


Padahal yang menangis bukan berarti hina, bukan pertanda lemah juga puan🥺


Karena Allah yang menciptakan air mata dengan qadar (ukuran).

Tapi, Allah juga ingin air mata itu semakin mendekatkan kita dengan kasih sayang-Nya...


Banyak perempuan yang depresi, karena mengganggap air mata yang jatuh itu sebagai pantangan.


Ingin bercerita pada orang lain pun, dirasa orang lain tidak akan memahami kondisinya, dan hanya akan menunjukkan sisi lemahnya saja...


Padahal, ada beberapa hal yang harus puan pahami ketika mendapatkan ujian yang tidak puan sukai, 


Ujian atau teguran yang berupa masalah-masalah itu agar tidak merenggut kebahagiaan puan, *maka coba lakukan ini yaa*👇


1. Jaga koneksi dengan Allah.


Setiap aktivitas kita, sertakan Allah di dalamnya. Yang berat ataupun ringan jangan lupa minta bantuan Allah dengan mengucapkan Bismillah, laa haulaa walaa quwwata illabillah🤲


2. Curhatlah kepada Allah sebelum kepada yang lain.


Curhat kepada Allah dengan mengakui kekurangan, kelemahan, dan kehinaan diri kita dengan jujur,


Itu akan sangat melegakan kita dari beban-beban yang ada lho puan😊


3. Self Talk


Syukurilah setiap progress yang kita raih, berterima kasihlah kepada diri kita yang telah berusaha mengerahkan segala daya dan upaya untuk menjalankan amanah-amanah kita.

Dari pada banyak menyesali diri, lebih baik bermuhasabah dan berjanji akan lebih baik lagi.


4. Mencari tempat curhat yang tepat dan meminta bantuan jika dibutuhkan


Puan, tidak mengapa lho jika puan menceritakan masalah puan kepada orang yang tepat jika memang sudah tidak mampu menahannya sendirian...

Temukanlah orang yang bijak, paham agama, dan berpengalaman agar pikiran puan lebih terbuka dalam menghadapi masalah-masalah puan...


Bukan hina juga puan, ketika kita meminta bantuan orang lain dalam hal yang di luar batas kemampuan kita😊

Kuat itu, bukan berarti mengerjakan semua sendiri, bukan?


Allah memang menciptakan manusia dengan kekurangannya masing-masing. Justru stress sendiri dan terlalu mengandalkan diri bisa menjerumuskan kita pada sifat sombong, puan😭

Dan puan harus tahu kalau itu sangat melelahkan😭



Dan puan tahu?


Saya saangat bersyukur setelah mendapatkan mindset bahagia ini, mendapatkan ilmu-ilmu tentang 7 peran perempuan dari para asatidzah di Sekolah 7 Perempuan.


Saya sangat merasakan efek positifnya dalam hidup saya.

Alhamdulillahilladzi bi ni'matihi tatimush sholihaat🤲


Puan...


Puan ngerasa nggak Allah itu sebenarnya pembuat soal ujian paling baik lho?😳


Iyaa, memang kita kalau mau ujian diberikan kisi-kisi soal dulu apalagi kalau UN (Ujian Nasional)😁


Tapi...


Kalau Allah...


Allah itu kasih kita ujian nggak cuma kasih kisi-kisi lengkap tapi juga cara jawab soal ujiannya udah dicontohin langsung, ada praktiknya...☺️


Paham kan maksudnya, puan?



Berbicara tentang ujian hidup, ini tidak lepas dari potensi dasar yang Allah berikan kepada manusia...


Dimana ada 3 potensi yang pasti dimiliki setiap manusia, laki-laki maupun perempuan...


*Apa ketiga potensi itu?*



1. Kebutuhan jasmani

2. Naluri

3. Akal


Kita akan kupas sekilas satu persatu yaa, agar puan lebih paham...


Setiap manusia itu memiliki kebutuhan jasmani, puan😊


Karena itulah kita merasakan lapar, haus, hajat buang air, ngantuk, dan sebagainya...


Dan ini harus kita penuhi, jika tidak bisa mengakibatkan sakit pada tubuh kita. Dan dalam waktu yang lebih panjang, jika tidak kita penuhi bisa berakibat pada kematian😳


Makanya ada orang yang mati karena kelaparan dan kehausan, ada orang yang sakit karena kurang istirahat, dan sebagainya...


Itu potensi manusia yang pertama😊



*Potensi manusia yang kedua, disebut naluri...*


Nah,

Rasa-rasa yang biasa kita alami itu adalah bentuk dari potensi ini kita miliki...


Rasa marah, sedih, senang, malu, takut, cinta, sayang, benci, khawatir, gelisah dan sebagainya...


Itu bentuk daripada Naluri ini yang pasti ada pada setiap manusia😊


Jika tidak kita penuhi?

Yaa, walaupun tidak mengakibatkan kematian secara langsung seperti potensi sebelumnya, tapi bisa jadi pemicunya.


Yang pasti, tidak terpenuhinya naluri ini akan menyebabkan ketidaknyamanan pada hati kita...


Makanya ada orang yang bunuh diri karena putus cinta, ada orang sakit karena galau, dan sebagainya😔


Sedangkan potensi yang ketiga ini istimewa, karena hanya dimiliki oleh manusia...


Itulah akal, yang menjadi pengontrol dalam diri manusia😊


Nah, ibaratnya...

Akal ini remote control kita, puan...


Bisa bayangin kalau remote controlnya rusak? Maka, manusia tinggal sebutannya, tapi hilang esensinya...


Paham, yaa?😊


Kenapa kita bahas 3 potensi ini?


Karena sebagaimana saya sebutkan tadi, berbicara tentang ujian hidup tidak lepas dari adanya potensi dasar yang Allah berikan kepada manusia.


Karena...

Ketiga potensi tadi adalah fitrah (alami), sedangkan cara menyalurkan potensi itu yang Allah atur dan menjadi soal ujian buat kita...


Saya kasih contoh biar lebih paham yaa😊👇


Potensi itu fitrah, penyalurannya menjadi soal ujian untuk kita😊


Allah kita yang maha baik,

Udah menjelaskan jawaban yang benarnya, dicontohkan pula cara menjawab soal itu oleh utusan-Nya...


Tinggal kitanya,

Apakah akan mencoba-coba saja jawaban itu, nggak peduli benar salah?


Atau kita mau cari jawaban yang benar tentang soal itu, karena soal ujian hidup ini semuanya bisa dijawab dengan "open book", beda sama ujian kita di sekolah...


Maa sha Allah🥺😊☺️


Itulah keberuntungan menjadi "orang beriman" puan😊


Jika kita dari awal mau belajar, kalau dapat soal baru mau open book,


maka in sha Allah masalah kita tidak akan seperti benang kusut yang nggak ketemu ujungnya seperti itu😭


Masalahnya adalah kita kadang berlagak sok tau dan nggak mau mencari tahu...


Padahal Allah turunkan islam ini sebagai jawaban atas semua masalah yang dihadapi manusia😭😭😭


Astaghfirullah😭


Begitupun kalau kita bahas tentang 7 peran kehidupan kita sebagai perempuan...


Sebenarnya, 

Semua masalah yang kita hadapi saat ini dalam menjalankannya, sudah ada cara pemecahannya...


Sebenarnya,

Sebelum masalah-masalahnya terjadi sudah ada pencegahannya...


Tapi...

Kita yang lupa, bahwa segala sesuatu akan lebih mudah dijalani dengan ilmu...


Wallahua'laam bissowab...


Puan shaliha,

Semoga dengan memahami konsep ujian pada kesempatan kali ini membuat cara pandang kita berubah yaa😊


Sesungguhnya, Allah nggak mau memberikan ujian itu agar hamba-Nya menjadi susah...


Allah mau menguji kita agar kita menjadi hamba yang lebih baik menurut-Nya, bukan menurut kita...


Jika kita anggap menangis itu lemah, sesungguhnya bukan puan🥺


Menangislah...

Kadang kita butuh itu, untuk menjernihkan hati kita...


Menangis itu fitrah,

Tapi tangisan yang Allah inginkan adalah tangisan muhasabah, tangisan taubat😭


Bukan tangisan ketidakbersyukuran, bukan tangisan-tangisan hampa, bukan pula tangisan dalam mengutuk dan mencela, apalagi tangisan depresi yang mencabut ketenangan hati...


Jadi...

Bagi puan yang sedang bersedih, merasa ada masalah berat yang dihadapi...


Malam ini menangislah dalam pelukan Allah🥺

Menangislah di atas sajadah puan, 

Keluarkanlah air mata kesakitan dan penyesalan,



Akui saja dengan sejujurnya...

Apa yang membuat sesak di dalam hati, yang kita ingin sembunyikan dari orang lain...


Jangan sembunyikan dari Allah yaa, puan🥺


Meskipun Allah Maha tahu, tapi Allah tetap ingin kita mengadu...


In sha Allah hati puan akan jaaauh lebih lega dan bahagia...

Comments

Popular Posts