The Power of Self Healing - Pendahuluan

Sesuai tema kita yaitu The Power of Self Healing


Siapa orang yang membutuhkan healing?


Seringkali healing dibutuhkan karena kita sedang mengalami sebuah masalah


Dan memang, dalam menjalankan peran-peran kehidupan kita, tentunya setiap kita memiliki masalah masing-masing sesuai kapasitas diri kita...


Allah pasti paling tahu puan, bahwa masalah itu sejatinya tidak mungkin kita tidak mampu melewatinya...


Kita semua sangat familiar, bukan dengan firman-Nya dalam Q.S Al-Baqarah : 286


لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا

_Laa yukallifullahu nafsan illaa wus'ahaa_


"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupan-Nya".


Kalau sekarang saya tanya, 

"Puan, adakah yang sedang merasa tak punya masalah hidup?"


Jika ada, nanti setelah grup dibuka boleh katakan "Saya" yaa, puan...


Dan ketika ada yang percaya diri mengatakan "Sedang tidak punya masalah hidup", maka hanya ada 2 kemungkinan yang terjadi dengan diri kita, puan...


Kemungkinan pertama,


Kita merasa sedang tidak punya masalah hidup, karena hidup kita sedang kosong.


Dan jika itu terjadi, itu merupakan masalah terbesar untuk kita. Kenapa?


Karena masalah besar itu adalah ketika kita tidak bisa membaca masalah diri kita sendiri😭


Adapun kemungkinan kedua,


Kita merasa sedang tidak punya masalah hidup bukan berarti benar-benat sama sekali tidak ada masalah.


Yang kita tahu, 

yang namanya masalah pasti akan selalu ada,

namun kita sudah berada di titik ridha akan masalah-masalah yang hadir dalam hidup kita.


Kita sudah paham masalah diri kita dan sedang mencoba meresponnya dengan ilmu, dengan pemahaman.


Iyaa...

Mungkin kita sudah melalui berbagai tempaan hidup, hingga akhirnya tertanam mindset di dalam diri kita bahwa :


"tidak ada masalah yang akan menghancurkan kita selagi kita bersama Allah".


Makanya, bawaan menghadapi masalah itu sudah tenang.


Dan ketika ditanya ada masalah, kita juga bingung menjawabnya.


Karena kita sadar ada masalah, tapi kita tidak merasa masalah itu mengganggu hati kita.


Dan kita akan tetap merasa bahagia selama proses mengurai dan menyelesaikan masalah-masalah itu, biidznillah. 😊


Jadi, puan termasuk yang mana?


Tentunya, tidak ada yang lebih tau bagaimana kondisi kita saat ini selain dari pada Allah dan diri kita sendiri yaa, puan...


7 Peran kehidupan,


Tidak mungkin kita jalani dengan hati yang bahagia tanpa ilmu dan pemahaman yang benar memandang dunia ini.


Tentang dunia ini adalah tempatnya diuji, dunia ini tempat berjuang, di dunia ini tidak ada kesenangan yang abadi, pun tak ada duka yang berkekalan.


Semua sesaat, mudah berubah-ubah. Betul, puan?


Maka besar harapan kami,


Grup ini bisa menjadi wasilah untuk "Membangun mindset bahagia" dalam diri kita semua.


Agar kita bisa menjalankan semua peran kita dengan seimbang,


Tidak merasa sempit ataupun kewalahan yang berakhir penyesalan.


Sebagaimana *Visi Sekolah 7 Perempuan* yakni "Menjadi perempuan berkualitas, produktif, bahagia membahagiakan, dan dinantikan syurga"


Dan visi ini nggak mungkin kita raih tanpa tertanam "Mindset Bahagia" itu dalam diri kita.


Benar, puan?


Seringkali kesalahan kita sebagai perempuan adalah kita merasa paling bertanggung jawab terhadap kebahagiaan orang lain,


Hingga melupakan kebahagiaan diri kita sendiri.


Begitu, puan?


Apalagi bagi yang sudah berumah tangga yaa...


Seringkali merasa paling bertanggung jawab akan kebahagiaan pasangan dan anak, 


Hingga mengorbankan kebahagiaan sendiri.


Ada yang relate, puan?


Padahal, sampai kapanpun...


Kita tidak akan pernah bisa membahagiakan orang lain jika kita tidak tuntas dengan kebahagiaan diri kita sendiri.


Sebaliknya, jika kita bisa mengkondisikan "rasa bahagia" itu dalam hati kita, lalu menjaganya sepanjang umur kita,


maka tidak hanya orang-orang terdekat kita, bahkan semua yang mendekat kepada kita juga akan merasakan energi positif yang terpancar dengan sendirinya...


Jadi, ingat yaa puan shaliha...


"Tanggung jawab kita adalah kebahagian kita masing-masing"


Terdengar egoiskah?


Tapi, itu benar puan...

Seiring berjalannya mentoring ini, puan akan memahami maksud saya...


Kita tidak bertanggung jawab atas kebahagiaan orang lain, sekalipun orang yang paling kita sayangi.


Karenanya,

Kita tidak berhak pula menuntut kebahagiaan dari orang lain.


Jangan dibalik yaa, puan...


Ini adalah Sebuah kalimat yang mind blowing yang pernah disampaikan salah seorang Ustadzah di Sekolah 7 Perempuan.


Puan-puan shaliha...

Pernah nggak bertemu orang dengan 2 tipe ini?


Orang pertama,

Kita lihat dia selalu sumringah, seperti nggak ada beban hidupnya...


Dia suka berbagi pada orang lain, punya banyak kesibukan ini dan itu...


Tapi, semakin kita dekat dan semakin dekat lagi dengan dia, kita batu tahu ternyata hidupnya juga nggak mudah...


Ternyata kita lihat dia juga punya banyak masalah...


Masalah keluarga, keuangan, pekerjaan, dan sebagainya yang juga dialami banyak orang pada kehidupan sekarang ini...


Namun...


Kita tidak bisa pungkiri bahwa kita merasa bahagia ada didekatnya.


Dengan masalah-masalahnya itu dia masih peduli kepada orang lain dan tidak terpaku pada kepentingannya sendiri.


Kehidupannya tetap berjalan dengan seimbang, ibadahnya tidak sedikit pun berkurang.

Luar biasa memang😇


Pernah ketemu orang seperti ini, puan? (Bayangkan orangnya)


Sedangkan orang kedua,


Setiap kita berjumpa dengannya selalu saja penuh keluhan.

Seakan masalah hidupnya yang paling berat sedunia...


Ingin selalu didengar, tapi nggak mau menerima saran atau nasehat...


Seringnya menuntut orang lain memaklumi dia dan seisi dunia ini memahami kesalahan-kesalahannya...


Sulit sekali orang seperti ini untuk melihat kebaikan orang lain, tapi mudah sekali menemukan celah kesalahan orang lain...


Kita pun yang berada didekatnya tertular energi negatifnya,


Jangankan jadi mood booster, yang ada kepala kita juga ikut pusing mendengarkan jalan pikirannya yang overthinking...


Tiada hari tanpa berkerutnya kening, mengeluh dan menggerutu, menyalahkan orang dan juga keadaan...


Puan...

Pernah bertemu orang seperti ini ?


Pertanyaannya...


Apa yang berbeda dengan kedua tipe manusia di atas, puan ?


Tentunya bukan beban masalahnya ya, puan. 

Semua orang ada masalah.


Namun, kesadaran diri akan kapasitasnya...


Karena ingat ya, puan?


Allah sudah katakan :

"Allah tidak akan membebani seseorang, melainkan sesuai batas kesanggupannya"


Orang tipe yang pertama sadar itu, tapi orang tipe kedua meragukan itu.


Dan satu hal yang harus kita garis bawahi lagi adalah 


"Bagaimana kita menyikapi sesuatu sangat tergantung dengan mindset kita tentang sesuatu itu"


Jika kita merasa bahwa kita adalah makhluk paling terzolimi di dunia ini, sehingga kita yang patut mendebat takdir, layak menyalahkan orang lain, 


Tentu, ini artinya kita belum memiliki "MINDSET BAHAGIA".


Tapi, seperti yang dijelaskan tadi...

Jangan-jangan...


Kita terlalu fokus menuntut kebaahagiaan kita kepada orang lain, tapi tidak pernah berusaha agar Allah memberikan kebahagiaan itu ke dalam hati kita.


Tentu kita bertanya,


Bagaimana agar kita bisa memiliki *MINDSET BAHAGIA* itu ? 


Benar, puan?


Nah,

Itulah yang akan kita bahas di grup intensive mentoring Sekolah 7 Perempuan selama 7 kali pertemuan ini dan akan ditutup oleh sebuah Webinar "The Power of Self Healing".


Berikut alur pembahasan mentoring.


Semua yang akan dibahas adalah demi menanamkan mindset bahagia ke dalam diri kita, mudah-mudahan dengan begitu Allah ridho menganugerahkan kebahagiaan dunia akhirat kepada kita semua 🥰🤲


1. Apa itu Masalah?


Bagaimana seharusnya cara kita memandang sebuah masalah agar masalah itu tidak merenggut kebahagiaan dari hati kita.


2. Kenapa Allah kasih Ujian?


Bagaimana agar kita tetap bahagia menanggapi dan melewati semua ujian hidup yang Allah berikan kepada kita.


3. Saat nya Bertaubat


Bagaimana agar menjadikan istighfar sebagai penjaga kebahagiaan dalam hati kita.


4. Jebakan Fana


Bagaimana agar terhindar dari jebakan-jebakan yang akan menggantikan kebahagiaan dengan kesenangan-kesenangan fana.


5. Mendekatlah, dan Allah akan berlari padamu


Bagaimana agar kondisi sempit bisa kita manfaatkan sebagai momen untuk membuat Allah ridho dengan kebahagiaan dunia akhirat kita.


6. Sebab akibat


Apa yang harus kita lakukan untuk memupuk rasa bahagia itu setiap waktunya.


7. Webinar The Power of Healing


Sebagai permulaan bagi puan yang pernah terluka dalam menemukan kebahagiaan yang sebenarnya.

Comments

Popular Posts