Aku Harap Aku Gagal Masuk Kerja
Aku Harap Aku Gagal Masuk Kerja
Beberapa hari ini ada yang membuat hatiku tidak tenang. Aku pikir kenapa, aku baru sadar beberapa jam terakhir.
Aku mengirim lamaran kerja ke sebuah perusahaan, dimana suami sepupuku bekerja disana. Dan katanya ada lowongan karena akan ada yang cuti hamil ± sekitar 3-5 bulan.
Aku tertarik karena ada selang waktunya, hanya sekitar 3-5 bulan, karena aku pun belum tentu betah bekerja di industri pabrik.
Kemudian melamarlah aku di sana, hingga akhirnya tahap interview HR.
Sambil menunggu di lobby, aku melihat sejarah berdirinya perusahaan tersebut. Dan perusahaan tersebut dibaeah naungan CP ~ Phokphand. Tidak ada yang terlintas dibenakku saat itu. Hanya saja, Phokpand, kata itu terus terpikir dibenakku, "rasanya tak asing, tapi aku juga tak mengenalnya". Dari situ aku merasa aneh setiap melihat tulisan itu di dinding lobby.
Beberapa hari kemudian, ada email masuk menginfokan kalau aku lulus interview, dan lanjut interview management. Esoknya, kembali menunggu di lobby perusahaan tersebut. Pandangan mataku tetap tertuju pada dinding sejarah perusahaan itu, terutama pada kata Phokpand.
Usai interview management, dimana aku sudah merasa gagal, karena excrlnya kurang praktik. Aku melihat media sosial instagram, banyak orang memposting "All eyes on Rafah".
Dada-ku sesak.
Bisa-bisanya aku terlupa salah satu negara yang ku cintai dan ku perjuangkan, Palestina. Maaf.
Aku baru sadar kalau CP adalah perusahaan yang mendukung Israel.
Sekarang aku bingung, pun diluputi ketakutan dan rasa bersalah.
Bisa-bisanya aku melupakan mereka. Padahal aku sudah berusaha untuk buycut produk2 yang mendukung para penjajah itu, bisa-bisanya aku justru malah melamar di perusahaan yang mendukung kejahatan genosida.
Hari selanjutnya, aku mendapat telepon yang mengabarkan bahwa aku lulus interview manajemen, dan harus mengikut MCU sebagai rangkaian tes akhir.
Kemarin, aku mengikuti MCU di salah satu laboratorium di Kota Serang.
Seharian kemarin, aku berharap badanku sehat sebagai hasil MCU, tapi di sisi lain aku berharap gagal untuk lanjut bekerja di perusahaan tersebut.
Aku takut, rasanya kalut, hingga aku rasanya malas mengerjakan apapun, pun bingung harus mengerjakan apa saja hari ini, kalau tidak membuat list terlebih dahulu. Tapi masih saja perasaan ini tidak enak sekali, aku harap aku gagal.
Tapi kalau aku gagal, ada banyak harapan dari bapak, ua, paman, bibi hingga sepupu2ku.
Tapi kalau aku diterima, perasaanku tidak akan nyaman, dan aku akan terus diliputi perasaan bersalah terhadap Palestina selama hari-hariku bekerja disana.
Aku sudah punya planning sih, kalau aku memang pada akhirnya diterima, hanya akan tetap beoerja disana, semata2 untuk membantu orang yang akan cuti melahirkan itu. Aku akan terus mendoakan orang itu agar kembali bekerja dengan sehat 3 bulan ke depan. Meski, 3 bulan itu aku akan diliputi perasaan bersalah. Maafkan aku saudara-saudaraki, maafkan aku, Palestina. Maafkan aku...
Aku harap aku gagal kali ini. Aamiin.
Comments
Post a Comment