Sabar dalam Menegakkan Ketaatan
KAJIAN ONLINE di FOS 03
"Sabar dalam Menegakkan Ketaatan"
📅 16 Februari 2024
⏰ 19.30 - 21.00 WIB
🏡 Room Kajian FOS3
🧕 Muwajjih : Bunda Putri
📝𝚂𝙰𝙱𝙰𝚁 𝙳𝙰𝙻𝙰𝙼 𝙺𝙴𝚃𝙰'𝙰𝚃𝙰𝙽
➡️SECARA bahasa 𝚂𝚊𝚋𝚊𝚛 berarti 𝚖𝚎𝚗𝚊𝚑𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚛𝚒. Para ulama menjabarkan sabar kepada tiga perkara: Pertama, 𝚜𝚊𝚋𝚊𝚛 menahan diri dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala. Kedua, 𝚜𝚊𝚋𝚊𝚛 menahan diri dari hal-hal yang 𝚍𝚒𝚑𝚊𝚛𝚊𝚖𝚔𝚊𝚗. Dan ketiga, 𝚜𝚊𝚋𝚊𝚛 menahan diri atas musibah atau takdir Allah Ta’ala yang dirasa pahit (atau musibah).
Ketiga perkara ini jelas berat. Namun, menurut para ulama, yang terberat adalah sabar dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala. Wajarlah bila sabar jenis ini paling tinggi derajatnya. Sebab, bagi jiwa yang belum memiliki iman yang kokoh, taat itu melelahkan. Lelah jiwa, lelah raga.
✒️Sabar dalam melaksanakan shalat.
Betapa sering kita berat mengambil pilihan ketika azan sudah berkumandang, apakah menunda beraktivitas atau menunda shalat? Kalau pun kita memutuskan menunda beraktivitas, maka berat pula kita memutuskan apakah shalat sendiri agar bisa segera beraktivitas, atau pergi ke masjid terdekat?
Rupanya manusia merasa khawatir waktu yang ia gunakan untuk shalat akan mengurangi waktu yang ia pakai untuk mencari rezeki sehingga berkuranglah pendapatannya. Padahal, bagi orang-orang yang beriman, sama sekali tidak! Allah Ta’ala telah menegaskan hal ini dalam al-Qur’an.
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ
“Dan perintahkanlah keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kami-lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (Quran Surat Thaha [20] ayat 132).
🔎Ayat ini, menurut Ibnu Katsir, justru memberi jaminan kepada orang-orang yang beriman bahwa rezeki akan datang kepadamu dari arah yang tidak terduga jika kamu taat mengerjakan shalat. Ini semakna dengan apa yang disebutkan Allah Ta’ala dalam surat Ath-Thalaq [65].
ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا
“… Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangka…” (QS: Ath-Thalaq ayat 2 dan 3).
✒️Puasa pada bulan Ramadhan juga berat bagi jiwa yang tertutupi hidayah.
Betapa tidak, sesuatu yang halal dilakukan dan menyenangkan, tetiba dilarang oleh agama. Banyak yang tidak sabar melaksanakan perintah ini. Mereka pura-pura berpuasa di hadapan manusia, padahal tidak di hadapan Allah Ta’ala. Sampai-sampai Rasulullah ﷺ mengingatkan dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani,
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan dahaga.”
✒️Sabar ketika menutup aurat
Inipun merupakan amalan yg sangat berat dilakukan.Karna di tengah gempuran trand fashion dan gaya yg bergelombang datang,kita sebagai wanita muslimah justru dihadapkan pada sebuah perintah yg Alloh firmankan dalam Al Qur'an..
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: "Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
🔎Ayat tersebut jelas menyampaikan sebuah perintah kepada semua wanita muslimah untuk menutup auratnya bdg sempurna,bukan karna Islam membatasi..tp krna Alloh dan RosulNya tau bahwa wanita adalah sumber fitnah yg paling besar..maka untuk menjaga dari fitnah2 dunia itulah kita diajarkan untuk tidak menunjukan tubuh kita kepada yg bukan mahrom kita..kita diharuskan menundukan pandangan kita..bahkan ketika hendak keluar rumah pun,kita diwajibkan bersama mahrom kita..
🖊️Itulah segelintir contoh betapa manusia merasa berat menjalankan perintah ibadah yang jelas-jelas termaktub dalam rukun Islam.
Jika sekadar taat dalam menunaikan ibadah wajib saja sulit, apalagi taat menjalankan ibadah-ibadah sunnah seperti membaca Al-Qur’an setiap hari, shalat lail setiap malam, berinfak setiap pagi, atau membaca dzikir pagi, sore, dan malam. Ini tentu lebih berat lagi.
➡️Padahal, tujuan hidup manusia tidak lain kecuali beribadah kepada Allah Ta’ala. Ini dinyatakan secara jelas oleh Allah Ta’ala dalam al-Qur’an surat al-Zariyat [51] ayat 56, “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.”
📝Memang, menapaki jalan lurus itu tak akan pernah mudah. Begitu banyak godaan dan tantangan. Cara terampuh menapaki jalan lurus adalah bersabar dalam ketaatan. Tak akan ada ketaatan tanpa kesabaran.
Allah Ta’ala telah menegaskan hal itu dalam Al-Qur’an Surat Ali Imron;
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱصْبِرُوا۟ وَصَابِرُوا۟ وَرَابِطُوا۟ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kalian dan kuatkanlah kesabaran kalian dan tetaplah bersiap siaga dan bertakwalah kepada Allah agar kalian beruntung.” (Surat Ali Imron [3] ayat 200).
🔎Al Hasan Al Basri, sebagaimana ditulis dalam Tafsir Ibnu Katsir, menjelaskan bahwa ayat ini bermakna perintah untuk bersabar dalam ketaatan menjalankan perintah Allah Ta’ala, baik dalam keadaan suka maupun tidak, miskin maupun kaya, hingga ajal menjemput kita.
💕Sahabat Jannah,jika dilihat dari berbagai macam penjelasan di atas..maka,sabar dalam ketaatan secara umum biasa kita sebut 𝚍𝚐 𝚃𝙰𝚀𝚆𝙰..taqwa sendiri memilik pengertian Menjalankan segala perintah Alloh dan menjauhi semua larangan2Nya..Maka,begitu pentingnya ketaatan dimiliki oleh seorang hamba,karna dg taat kita bisa membeli surga..dan tanpa taqwa kita akan diseret kedalam neraka..
➡️Taqwa sendiri,mampu menjadi barometer posisi seorang hamba dihadapan Alloh SWT..
✒️Dalam sejumlah sabda Nabi SAW menyatakan bila ketakwaan yang menjadikan manusia berbeda derajat dan kemuliaannya. Menukil dari Tafsir Ibnu Katsir, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya, 'Siapakah orang yang paling mulia?' Beliau menjawab: "Yang paling mulia di antara mereka di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara mereka." (HR Bukhari)
✒️Riwayat lain dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta benda kalian, tetapi Dia melihat hati dan amal perbuatan kalian." (HR Muslim)
Dari Abu Dzar, Rasulullah SAW pernah menuturkan kepadanya, "Lihatlah, sesungguhnya engkau tidaklah lebih baik dari (orang kulit) merah dan hitam kecuali jika engkau melebihkan diri dengan ketakwaan kepada Allah." (HR Ahmad)
✒️Darah binti Abu Lahab meriwayatkan sebuah hadits, ia berkata: 'Ada seorang laki-laki yang berdiri menemui Nabi SAW yang ketika itu tengah berada di atas mimbar, lalu ia berkata: 'Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling baik itu?' Rasulullah SAW menjawab: "Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling baik bacaan (Al-Qur'an) nya, paling bertakwa kepada Allah SWT, paling gigih menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, dan paling giat menyambung tali silaturahmi." (HR Ahmad)
📌Maka,semoga kita semua Alloh tolong dan beri kemampuan untuk senantiasa bersabar..baik sabar ketika ditimpa ujian,sabar ketika menahan diri dari segala kemaksiatan,dan juga bisa sabar dalam menjalankan ketaatan kepadaNya..krna tanpa pertolongan Alloh kita tak mampu berbuat apa2,bahkan untuk mengedipkan mata kita saja kita butuh pertolonganNya..untuk itu,terus berdoa meminta hidayahNya,tundukan hati dg lembut di hadapan Nya..dan tanamkan sifat berbaik sangka kepada siapapun..agar hati dan pikir kita terjaga dari segala dosa..
Wallohu alam
••••
Sesi Tanya Jawab
1️⃣ Banyak org beranggapan bahwa "kesabaran" arti nya tdk marah.. lalu bagaimana kl kesabaran kita melihat dan mendengar sesuatu..lalu salah satu cara menasihati dengan marah.. sedangkan marah adalah temannya setan..
Jawab:
Marah itu bukan hanya kita ekspresikan dg cara teriak2,membentak,apa lg mencaci..marah bisa kita tunjukan dg menunjukan mimik wajah yg kurang suka..seperti halnya marahnya Rosulullah SAW..dalam beberapa riwayat digambar kan bahwa beliau pernah marah,tapi marahnya cukup dg memalingkan wajah..atau wajahnya yg memerah
••••
Closing statement
Bersabar dalam ketaatan,laksana merangkai titian jembatan menuju surga..maka tak apa jika memang kita lelah..wajar jika kita akan sering terluka..karna kampung halaman yg kita tuju memang memerlukan bekal yg tidak sedikit dan bukan pula perjalanan yg mudah..tapi sekali lg,bersabarlah!!karna semua lelah dan luka itu hanya sebentar saja..hanya sampai Alloh memanggil kita untuk kembali pulang ..
Comments
Post a Comment