Tiga Orang Yang Tidak di Ajak Bicara Oleh Allah di Hari Kiamat
Tiga Orang Yang Tidak di Ajak Bicara Oleh Allah di Hari Kiamat
Ustadz Firanda Andirja, LC. MA
ada 3 hadits.
dosa besar adalah sesuatu yang di ancam dengan ancaman khusus dan di laknat oleh Allah, masuk neraka. jumlah dosa besar ada 70. ada yang menyebutkan lebih dari 70.
mengenai 70 dosa besar ini perlu kita pelajari untuk di hindari. dan bukan berarti kita boleh meremehkan dosa kecil. tetapi Allah janjikan kalau kita perhatian tidak mengerjakan dosa besar, maka Allah akan jaga kita dari dosa kecil.
3 orang yang tidak di ajak bicara oleh Allah di hari akhir adalah:
1. orang tua yang berzina.
2. raja yang berdusta.
3. orang miskin yang sombong.
kenapa 3 orang ini?
kenapa Allah tidak mengajak bicara dengan 3 orang ini? dari sini kita dapat ketahui bahwasanya *Allah juga berbicara* tetapi suara Allah tidak bisa di samakan dengan suara makhluk. Ahlus Sunnah harus memahami dan meyakini bahwa Allah juga berbicara. dan berbicara adalah bentuk kesempurnaan Allah. kalau Allah tidak berbicara sejatinya sama saja seperti menganggap Allah tidak sempurna.
di hari akhir kelak, Allah tidak hanya tidak mengajak mereka berbicara melainkan Allah juga tidak akan memandang dengan pandangan Rahmah /kasih sayang. dan Allah tidak akan mengampuni dosa mereka. mereka harus di adzab dulu. bentuk adzab nya mereka sangat pedih sampai ke jantung. jadi, di neraka kelak, mereka langsung di adzab hingga ke janung. (luar dalam)
mereka mendapat 4 ancaman.
1. tidak di ajak bicara
2. tidak di lihat dengan pandangan Rahmat.
3. di adzab.
4. masuk neraka.
kenapa demikian?
karena faktor mereka melakukan dosa hampir tidak ada. orang sudah tua kenapa mesti berzina? seorang raja mengapa mesti berdusta? dan orang miskin mengapa harus sombong? apa yang mau di sombongkan?
jika mereka melakukan bentuk dosa tersebut berarti pada diri mereka telah ada kerusakan yang parah. mereka sangat rusak. mereka menentang Allah.
faktor yang mendorong mereka untuk bermaksiat sejatinya sangat lemah. tapi jika mereka tetap bermaksiat maka dosa yang di dapat akan semakin besar. sejatinya perbuatan mereka murni meremehkan Allah.
seorang yang sudah tua tidak ada udzur baginya untuk berzina. seorang raja yang berdusta, sebenarnya tidak faktor yang membuat ia harus berdusta dan apabila ia berdusta maka ia membohongi banyak orang, maka dosanya juga lebih banyak. orang miskin yang sombong. apa yang mau di sombongkan?
Faidah penting:
tidak ada faktor untuk maksiat tetapi bermaksiat maka ia berdosa, dosanya sangat besar.
begitu pula ketika seseorang melakukan ketaatan kepada Allah tapi faktor untuk bermaksiat sangat besar maka Allah berikan pahala yang sangat banyak.
jadi ketika ada faktor bermaksiat yang besar tapi tetap taat, maka pahalanya besar.
orang kaya yang tawadhu, juga pahalanya besar.
orang yang bersumpah dengan sumpah yang palsu yang di lakukan bakda asar dosanya sangat besar. karena waktu bakda asar adalah waktu di angkatnya amal Soleh. sumpah yang menenggelamkan yang bertujuan untuk mengambil harta orang lain. dosa nya sangat besar.
misalnya, pedagang bohong.
ia katakan kepada pembeli, demi Allah ini saya beli dg harga seribu. saya hanya untung seratus. padahal untungnya bisa lima ratus.
dan ketika seorang yang diberi kecukupan air, dan ada musafir yang butuh air, dan orang ini tidak memberikan kepada musafir maka ia dosanya sangat besar. padahal air yang ia miliki adalah dari Allah.
kemudian seorang yang membaiat orang karena dunia bukan karena Allah, ini juga dosanya sangat besar.
orang yang merasa punya jasa telah membantu orang lain dan ia ungkit-ungkit. maka pahalanya batal dan gugur.
Comments
Post a Comment