Tidak Semua Orang Layak Berbicara

 Tidak Semua Orang Layak Berbicara

Ustadz Rizal Yuliar Putrananda


Bagaiman seseorang menjaga lisannya?


pembahasan ini pas dengan waktu sekarang yang rentan dengan terjadinya konflik. (berkaitan dengan 14 February 2024) 😬


karena lisan beraktivitas sebagaimana yang ada di dalam hati. 

tidak lurus iman seseorang sampai lurus kalbunya. 


seseorang yang beriman dengan Allah dan hari akhir hendaknya bicara baik atau diam.


sahabat pembawa hadit ini adalah Abdullah. bapaknya adalah Amru bin as. bapak dan anak ini adalah sahabat nabi. yang banyak meriwayatkan ilmu.


bapaknya diplomat Quraisy. yang dahulu sangat besar permusuhannya kepada nabi. ia sangat benci kepada nabi. kemudian Allah takdirkan ia masuk Islam. setelah masuk Islam kecintaannya kepada nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam sangat besar. padahal dahulunya ia ingin membunuh Rasulullah.


setelah ia beriman, ia pernah merasa sebagai seseorang yang paling di cintai oleh Rasulullah. sehingga sampai berani menanyakan kepada Rasulullah, siapa orang yang paling beliau cintai. ternyata jawabannya adalah Aisyah. kemudian di tanya lagi, siapa laki-laki yang paling beliau cintai? ternyata abuha (bapaknya Aisyah) yaitu abu bakar.



😅😅



karena beliau saking penasarannya, siapa sosok selanjutnya yang beliau cintai, berharap jawabannya adalah dirinya, ternyata tak kunjung di sebut. maka beliau tak melanjutkan pertanyaannya.



----


Abdullah adalah seseorang yang membawa hadit ini, yang menerangkan:


*tidaklah berbica/menyampaikan suatu kisah atau yang lain melainkan hanya 3 orang, yaitu* 

1. seorang pemimpin.

2. seorang yang di tunjuk oleh pemimpin.

3. seseorang yang sedang cari muka.



hadits ini mengajak kita untuk bercermin dihadapan setiap ayat dan hadits.


kita sedang mengkaji tentang sesuatu yang berkaitan dengan BICARA.


tuntunan Islam yang berkaitan dengan bicara adalah, berbicara dengan syarat bisa mempertanggungjawabkan apa yang di ucapakan, tidak hanya di hadapan manusia, tetapi di hadapan ALLOH.



jangan bicara dengan apa yang tidak kau yakini kebenarannya atau kevalidannya. jangan kau ucapkan sesuatu yang sebenarnya kau tidak berilmu tentang hal tersebut. sesungguhnya pendengaran penglihatan dan hati serta perbuatan akan ada pertanggungjawaban nya.



seorang ustadz yang sedang mengisi kajian juga ada pertanggungjawaban nya atas sesuatu yang beliau sampaikan.


pun begitu dengan jamaah yang hadir, apa yang ia dengar dan apa yang ia kerjakan akan ada pertanggungjawaban nya.


tambahan dari Amel: (maka ini berkaitan dengan waktu yang Allah berikan, pergunakanlah waktu yang Allah beri sebagai modal untuk masuk surgaNya, gunakan waktu HANYA untuk  sesuatu yang mendatangkan pahala."


---



Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam meninggal di hari Senin. tapi beliau di makamkan di hari kamis. kenapa?


padahal beliau yang memerintahkan kepada kita untuk menyegerakan urusan penguburan jenazah.



alasannya, karena..

sahabat bingung karena ini adalah jasad seorang yang mulia.


mereka bingung siapa yang harus mengkafani dll. dikuburkan dimana dll.



hingga akhirnya mereka berunding. dan mengurusi jenazah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.



berkaitan dg hal ini, setelah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam meninggal, mereka berunding supaya ada pemimpin setelah Beliau shalallahu alaihi wa sallam. ternyata yang di pilih adalah abu bakar.



dan abu bakar rendah hati dan tawadhu. ia mau, karena telah di tunjuk.



dan beliau berpesan kalau ada kekeliruan maka nasihati beliau dg baik. 



adanya petaka adalah ketika ada seseorang yang tidak berilmu berbicara untuk kepentingan umum atau kepentingan orang banyak. apalagi dalam urusan kepemimpinan.



nasihat dari ustadz:

Allah akan mengangkat derajat seseorang yang berpegang kepada Al Qur'an. kemuliaan nya tanpa settingan. tanpa ada tenggat waktunya.



teruslah pelajari Al Qur'an. pahami dengan benar setiap ayat dan maknanya serta tafsirnya.



tidak perlu kau cari cara lain agar Allah muliakan dirimu di dunia dan di akhirat. berpegang teguh lah dengan Al Qur'an.


maka Allah akan jamin kita menjadi hamba yang mulia.😭🔥

mulianya tidak ada tenggat waktunya, mulia sampai akhirat, di angkat derajat nya oleh Allah di dunia dan di akhirat.



=====

kesimpulan dari amel: 

kalau pemimpin bakal di hormati dan di muliakan di dunia, tapi belum tentu di akhirat, dan bisa jadi hanya di hormati ketika masa jabatan nya saja. ketika masa jabatannya sudah selesai bisa jadi tidak di hormati lagi.



CMIIW.

Wallahu a'lam 🙏🏽

Comments

Popular Posts